HOLOPIS.COM, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menyayangkan sikap dari pihak internasional yang memiliki kekuatan besar namun tidak mendukung perdamaian di Palestina.
Dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair mengingatkan bahwa tiap kali ada ketidakadilan dan konflik di mana pun, biasanya mereka yang memiliki kekuatan besar yang ada di baliknya.
Mirisnya, mereka-mereka yang memiliki pengaruh besar ini lah, yang belum siap memberikan segala solusi yang bisa berujung pada perdamaian.
“Dan sekarang mereka belum siap memberikan solusi apa pun, seperti yang sekarang terjadi di Palestina,” kata Zuhair di Kedutaan Besar Palestina, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Holopis.com, Jum’at (10/5).
Zuhair mengatakan dunia saat ini tidak percaya melihat apa yang terjadi dengan manusia-manusia tak berdosa di Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan. Padahal kesengsaraan itu bisa diselesaikan dengan resolusi yang sudah disetujui oleh 14 negara, namun masih juga dihalangi oleh 1 pihak menggunakan hak veto.
“Mereka menggunakan veto, agar Palestina tidak merdeka dan bebas,” jelas Zuhair.
“Resolusi akan dilakukan dan sudah disetujui oleh 14 negara anggota, tetapi 1 tak setuju dan membuat resolusi gagal,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Zuhair juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa konflik Israel-Palestina ini tidak dimulai sejak 7 Oktober seperti yang banyak diberitakan media-media asing. Melainkan konflik sudah terjadi sejak 76 tahun yang lalu, di mana resolusi 181 tidak pernah diimplementasikan untuk membuat wilayah Palestina yang aman.
“Resolusi 181 yang belum diimplementasikan sejak hari pertama. 181 mengatakan, 56% akan disebut Israel, dan 44% adalah tanah Palestina, yang saat ini sudah dijajah Israel,” kata Zuhair.
Zuhair Tekankan Palestina Harusnya Bisa Hidup Damai dengan Masyarakat Beragam
Zuhair mengatakan bahwa Palestina seharusnya menjadi negara yang berdamai, di mana dua agama bisa hidup tentram, sesuai yang tertera di kitab suci Al-Qur’an.
“Saya tekankan, agresi yang terus terjadi dari Israel memberikan atmosfer ini. Seperti yang diketahui semua orang, di Palestina, Muslim, umat Kristiani, ini tanah damai, dan sudah ada di Alquran,” jelasnya.
Sementara itu, saat ini Israel tetap meneruskan serangan meskipun Hamas sudah menyetujui perjanjian untuk gencatan senjata. Israel sudah menyerang Rafa dan mengusir masyarakat sipil yang ada di sana.
Perlu diketahui, Rafah merupakan wilayah aman terakhir di Palestina sejak mereka dibombardir habis-habisan selama 7 bulan terakhir oleh Israel. Rafah merupakan wilayah perbatasan dengan Mesir. Sementara itu, warga Palestina sudah tidak ada tempat lagi untuk berlindung.