HOLOPIS.COM, JAKARTA – Puasa Ramadan merupakan salah satu praktik ibadah yang penting dalam agama Islam. Selain menjadi kewajiban bagi umat Muslim, puasa Ramadan juga memiliki tujuan-tujuan yang mendalam serta manfaat spiritual, sosial, dan kesehatan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi tujuan utama dari puasa secara umum serta apa saja yang dilatih oleh puasa dalam agama Islam.
1. Mendekatkan Diri kepada Allah
Salah satu tujuan utama dari puasa dalam Islam adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa menjadi bentuk ibadah yang intensif, di mana seorang Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas lainnya selama periode tertentu, dengan niat semata-mata karena Allah.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183, Allah berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Latin : yâ ayyuhalladzîna âmanû kutiba ‘alaikumush-shiyâmu kamâ kutiba ‘alalladzîna ming qablikum la‘allakum tattaqûn
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Puasa membantu umat Muslim untuk meningkatkan kesadaran spiritual mereka dan memperkuat ikatan mereka dengan Sang Pencipta. Dengan menahan diri dari hal-hal yang disukai, seorang Muslim dapat memperdalam hubungan spiritualnya dengan Allah.
2. Menahan Hawa Nafsu
Sebagaimana yang telah disebutkan, puasa juga berfungsi sebagai latihan untuk menahan hawa nafsu. Dalam Islam, hawa nafsu adalah segala bentuk keinginan duniawi yang dapat menggoda manusia menjauh dari ketakwaan dan ketaatan kepada Allah.
Sehingga dalam puasa mengajarkan umat Muslim untuk mengendalikan hawa nafsu mereka, baik dalam hal makanan dan minuman, maupun dalam perilaku dan sikap.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari Nomor 1903).
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga tentang meninggalkan perilaku buruk dan memperbaiki akhlak.
3. Meningkatkan Ketaqwaan
Salah satu tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan tingkat ketaqwaan atau ketakwaan kepada Allah. Puasa membangun disiplin diri dan kepatuhan terhadap perintah Allah.
Dengan menahan diri dari keinginan duniawi, seorang Muslim dapat fokus pada ibadah, introspeksi diri, dan memperbaiki hubungannya dengan Allah dan sesama.
4. Mengembangkan Empati dan Kepedulian Sosial
Puasa juga memiliki dimensi sosial yang penting dalam agama Islam. Ketika seorang Muslim berpuasa, ia merasakan rasa lapar dan haus yang dialami oleh orang-orang yang kurang beruntung. Hal ini mendorong umat Muslim untuk mengembangkan empati dan kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Maka, barangsiapa yang memberi makanan kepada seorang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.”
Dengan demikian, puasa bukan hanya tentang memperbaiki hubungan vertikal dengan Allah, tetapi juga tentang memperkuat hubungan horizontal dengan sesama manusia.
5. Meningkatkan Kesehatan Jasmani dan Rohani
Selain manfaat spiritual dan sosialnya, puasa juga memiliki manfaat kesehatan jasmani dan rohani. Puasa telah terbukti memiliki efek positif pada tubuh, seperti membersihkan racun, meningkatkan metabolisme, dan meningkatkan ketahanan tubuh.
Secara rohani, puasa membantu membersihkan jiwa dari dosa dan kesalahan, serta meningkatkan kebersihan spiritual.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ (رواه البخاري)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau bersabda : Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Allah tiada gunanya ia meninggalkan makan dan minum”. [HR. Bukhari]
Kesimpulan
Puasa dalam agama Islam memiliki tujuan-tujuan yang mendalam dan manfaat yang luas, baik secara spiritual, sosial, maupun kesehatan. Selain menjadi kewajiban ibadah, puasa juga merupakan pelatihan untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, mengembangkan empati dan kepedulian sosial, serta meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
Maka dari itu, dengan memahami tujuan dan manfaat puasa, sehingga umat Muslim diharapkan dapat meraih keberkahan dan kebaikan yang lebih besar dalam menjalani hidup mereka.