HOLOPIS.COM, RIAU – Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD melanjutkan safarinya ke Provinsi Riau, Senin (29/1) kemarin. Salah satu agendanya adalah menghadiri silaturahmi bersama tokoh mayarakat, adat, agama, pemuda Riau di Hotel Premiere, Jalan Jendral Sudirman, Kota Pekanbaru.
Hadir sejumlah tokoh masyarakat dan adat, Ketua DPD partai pengusung, Tim Kampanye Nasional (TPN) seperti Gatot Eddy Pramono, Tim Pemenangan Daerah (TPD) Riau Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
“Saya mengapresiasi sambutan yang luar biasa ini. Di tahun Pemilu, banyak kita dengar ada tekanan, tapi tetap ramai dan antusias. Jadi ternyata, hati itu tidak bisa berbohong kepada keadaan,” kata Mahfud dalam sambutannya seperti dikutip Holopis.com.
Mahfud menyebut, semestinya Provinsi Riau ini kaya raya dan bebas dari kemiskinan. Sebab, wilayah ini telah memberi banyak kepada republik ini. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya.
“Kita ingin membangun yang lebih adil. Terutama bagi hak-hak masyarakat adat,” ujarnya.
Diakui Mahfud, banyak laporan tentang tanah dan lahan adat yang bermasalah. Ada yang diambil pengembang yang dibekingi oknum aparat, hingga belum terdistribusi dengan baik.
“Semua akan kita tertibkan dengan lebih dahulu meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Adat yang lebih adil bagi masyarakat adat,” tuturnya.
Dialog berlangsung dengan santai dan bernas. Sejumlah perwakilan adat, kelompok disabilitas dan tokoh agama, bertanya banyak hal kepada Mahfud.
Mahfud yang juga aktif sebagai Menko Polhukam tersebut menegaskan, bahwa Indonesia dulu merdeka atas dukungan 77 Kesultanan di Nusantara. Semua bergabung dan menyatakan ikut kemerdekaan Indonesia. Melihat sejarah ini, mestinya Pemerintah lebih memperhatikan hak kesultanan dan dan adat.
“Jadi hak masyarakat adat, hak tradisional kerajaan, kesultanan, memang harus diperhatikan betul oleh Pemerintah,” ujar Mahfud menjawab pertanyaan dari ahli waris Kesultanan Siak.
Mengenai disabilitas, Ganjar-Mahfud akan menegakkan aturan yang ada. Ganjar-Mahfud akan memastikan afirmasi di peraturan dijalankan dengan baik. Selain itu, dalam program, Ganjar-Mahfud akan memberi satu desa, satu mobil untuk akses. “Mari pilih pemimpin yang bisa menjalankan organisasi dengan efektif, tidak kolutif, tidak korupsi,” pesannya.