HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kualitas udara yang buruk di Jakarta tampaknya masih juga belum membaik. Bahkan terpantau Holopis.com di situs IQAir pada hari ini, Kamis (31/8) di pagi hari, Jakarta menduduki posisi nomor 1 kualitas udara paling buruk.
Namun di sore hari, Jakarta menduduki peringkat ke-4, dikalahkan oleh Dubai, Kolkata, dan Dhaka.
“Kota dengan polusi udara tinggi (AQI),” demikian tulis situs tersebut.
Perlu diketahui, udara di ibu kota Jakarta saat ini memang sedang menjadi perhatian banyak pihak karena kualitasnya yang sangat buruk.
Kualitas udara yang buruk pastinya akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
Berbicara kepada Holopis.com, Dokter Umum Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Wiedya Kristianti mengatakan bahwa polusi udara yang bercampur dengan karbon monoksida bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
“Polusi kan campur-campur, ada karbon monoksida, nitrogen oksida, itu juga meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Dokter Umum Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Wiedya Kristianti Angeline, kepada Holopis.com, Kamis (31/8).
Selain itu, kualitas buruk juga bisa menyebabkan kondisi kesehatan lainnya seperti batuk, asma, gangguan pada mata, dll.
Karena itu, Dokter Wiedya memberikan langkah-langkah apa saja yang bisa diikuti, agar dapat meminimalisir dampak buruk dari udara yang tidak sehat.
- Dihindari
- Pakai masker
- Gunakan air purifier di rumah/kantor
- Kurangi menggunakan kendaraan pribadi
- Tanam pohon/tanaman kecil untuk menambah udara segar
- Hindari rokok
Jangan lupa pakai masker ya, Sobat Holopis!