HOLOPIS.COM, JAKARTA – Terdakwa kasus suap dan gratifikasi, Lukas Enembe dikabarkan harus dilarikan ke RSPAD pada Minggu(16/7) malam karena kondisinya yang menurun.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Lukas Enembe sempat menolak dibawa ke RSPAD oleh KPK.
“Iya benar, dokter KPK sejak sabtu sudah merekomendasikan agar dirujuk ke RSPAD namun yang bersangkutan menolak, sehingga tim jaksa kemudian menghubungi pihak PH dan keluarganya agar dapat membujuk supaya mau dibawa ke RSPAD,” kata Ali Fikri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (17/7).
Kondisi tersebut diklaim Ali Fikri adalah akibat dari ulah kader Partai Demokrat itu sendiri yang tidak mau mengkonsumsi obat-obatannya.
“Informasi yang kami terima, kondisi kesehatannya menurun karena yang bersangkutan tidak mau makan dan minum obat dari dokter, untuk itu ke depan kami berharap yang bersangkutan dapat kooperatif dan disiplin mengkonsumsi obat dan mengikuti saran dokter demi kesehatan dan kelancaran proses persidangannya,” ungkapnya.
Sementara itu, kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona menyampaikan kliennya menolak tak mau dibawa ke RS karena kesal dengan KPK.
Awalnya Petrus mengaku dikontak Jaksa KPK, pada Minggu siang sekitar Pukul 14.00 WIB, untuk datang membujuk Lukas Enembe agar mau dibawa ke RSPAD. Petrus menyebut kondisi Lukas sakit sehingga harus dibawa ke RSPAD, karena mual, pusing dan sudah dua hari tidak makan.
“Jadi saya diminta datang, untuk membujuk Pak Lukas untuk mau dibawa ke RSPAD. Saya dapat kabar, kemarin itu (Sabtu), Bapak Lukas sudah bersedia dibawa ke rumah sakit, karena kondisi kesehatannya yang sudah drop, tapi ditunggu hingga pukul 19.00 WIB, tidak kunjung dibawa. Baru mau dibawa pada pukul 21.00 WIB, dimana Pak Lukas sudah tidur. Dan besoknya (hari ini/Minggu), KPK baru mau bawa Pak Lukas ke RSPAD, tapi Pak Lukas sudah kadung kesal, jadi tidak mau dibawa ke RSPAD,” kata Petrus,
Ia menyebut kondisi Lukas telah menurun karena sudah tidak makan 2 hari. Selain itu kaki Lukas disebut membengkak.
“Kondisinya sudah drop, sudah dua hari tidak masuk makanan, karena mual dan mengeluh pusing, serta ketika dibantu diminumkan air putih, Pak Lukas kesulitan menelan air minum. Seperti kesakitan tenggorokannya. Dan saya lihat kakinya mulai bengkak lagi,” bebernya.