PANDEGLANG, HOLOPIS.COM – Untuk mengungkap aliran Hakekok Balakasuta, Kementrian Agama (Kemenag) menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi warga yang menganut aliran tersebut.

“Saya bersama teman-teman penyuluh lainnya sudah ke lokasi, melihat langsung bagaimana kondisinya,” ujar Mahli Yudin, Penyuluh Agama Ciegeulis Kabupaten Pandeglang  dalam keterangan tertulis di situs Kemenag, Sabtu (13/3).

Dalam penjelasannya, Mahli Yudin mengatakn bahwa aliran tersebut mengadopsi dari ajaran Hakekok yang di bawa oleh almarhum Abah Edi, dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweng Kolot.

“Ke depan kami (penyuluh agama) juga kan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini,” jelasnya.

Baca juga : Heboh Ritual ‘Mandi Bareng’ Pria-Wanita Tanpa Busana di Pandeglang

Aliran yang sudah lama muncul di Pandeglang tersebut, pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

“Aliran Hakekok ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2009, waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokan tempat aliran itu. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi,” paparnya.

Koordinasi pun sudah dilakukan dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama untuk menangani masalah ini.

“Dan kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya, untuk memastikan agar tidak terjadi keributan, dan tindakan main hakim sendiri,” tuturnya.