Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Geger Presidential Threshold 0 Persen, Habib Syakur : Awas Jebakan Khilafah

JAKARTA, HOLOPIS.COM Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai, bahwa kegaduhan publik terkait dengan gugatan Presidential Threshold 0 persen oleh sejumlah kalangan bisa menjadi sasaran empuk bagi kelompok pengasong Daulah Khilafah Islamiyah.

Apalagi jika melihat presidential threshold 0 persen tersebut, potensi kegaduhan di kalangan masyarakat bisa sangat luas terbuka.

“Presidental threshold 0 persen ini banyak mudaharatnya, mereka akan menebar banyak fitnah,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Kamis (6/1).

Kelompok khilafah ini memanfaatkan situasi ini untuk masuk, mereka akan menyalahkan PT 20 persen dan PT 0 persen. Kalau sudah begini, propaganda pendirian daulah khilafah islamiyah indonesia akan semakin terbuka lebar.

Menurut Habib Syakur, upaya presidential threshold 0 persen sebenarnya menjadi perjuangan dua kubu, yakni kelompok sosialis populis dan islamis populis. Keduanya memiliki target perjuangan sendiri-sendiri di proyek perjuangan presidential threshold ini.

“Ini kan ada dua kubu yang ingin PT 0 persen, ada nasionalis populis isinya Rizal Ramli dan kawan-kawan, ada islamis populis isinya Rizieq dan kawan-kawan. Setelah 0 persen goal misalnya, gak mungkin mereka bersatu, konyol lah itu,” ujarnya.

Bagi Habib Syakur, kedua kubu ini sama-sama memiliki misi untuk berkuasa. Sayangnya mereka memiliki isu yang sama saja di dalam situasi saat ini.

“Mereka akan memperjuangkan egonya sendiri. Karena kesempatan lebih luas terbuka maka potensi konfliknya jelas lebih besar, fitnah dan adu domba akan semakin lebar. Caci maki dan saling menjatuhkan antar kubu semakin banyak,” tuturnya.

Oleh sebab itu, ketika presidential threshold 0 persen sukses dimenangkan dan berakhir menimbilkan kekacauan nasional, sementara presidential threhold (PT) 20 persen tumbang akibat dinamika yang dibangun saat ini, maka hemat Habib Syakur, kelompok yang paling diuntungkan adalah para pengasong Khilafah tersebut.

“Nah, kelompok khilafah ini memanfaatkan situasi ini untuk masuk, mereka akan menyalahkan PT 20 persen dan PT 0 persen. Kalau sudah begini, propaganda pendirian daulah khilafah islamiyah indonesia akan semakin terbuka lebar. Ini yang membahayakan bagi keutuhan NKRI,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kapolri Dituntut Cobot Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Serdadu Muda Nusantara (Sedara) melakukan aksi...

APBMI Pastikan Bisnis Batu Bara Tan Paulin Tak Ada Campur Tangan Rita Widyasari

Pengusaha batubara Tan Paulin disebut menjalankan bisnis batu bara secara profesional.

BNN Bongkar Jaringan Narkoba Malaysia

Dalam operasi yang dilakukan sepanjang bulan Agustus, BNN berhasil membongkar jaringan peredaran narkotika asal Malaysia yang menyusupkan barang haram tersebut melalui Aceh untuk kemudian diedarkan ke Sumatra Utara dan Sumatra Selatan.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru