HOLOPIS.COM, JAKARTA – Proses pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) dan dialog kebangsaan terus dilakukan oleh para eks JI yang difasilitasi oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dan BNPT RI. Kali ini proses sosialisasi pembubaran organisasi ekstremis tersebut dilakukan di Depok, Jawa Barat pada hari Minggu, 3 November 2024.
Proses pembubaran organisasi JI tersebut mendapatkan repons posotif dari para eks JI lainnya. Salah satunya adalah Abu Fatih. Ia secara langsung menyampaikan terima kasih atas sambutan yang positif dari masyarakat atas niat baik mereka membubarkan organisasi yang sudah dicap sebagai teroris itu.
“Saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya untuk menyaksikan proses sosialisasi pada hari ini yang dilakukan oleh al jamaah al islamiyah,” kata Abu Fatih.
Bahkan secara khusus, ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam hal ini Polri telah menjadi jembatan yang baik untuk proses pembubaran organisasi mereka, sekaligus sosialisasi masif tentang alasan ilmiah dan sya’i pembubaran Jamaah Islamiyah di Indonesia.
“Saya atas nama eks JI mengapresiasi kepada Polri dalam hal ini Densus dan BNPT yang telah memberikan apresiasi terhadap pembubaran JI ini dengan baik dan dengan segala dukungan yang baik,” ujarnya.
Abu Fatih berharap besar proses persuasi yang baik ini dapat menghasilkan kebaikan untuk semua kalangan, tidak hanya terhadap kalangan eks JI saja, akan tetapi kepada seluruh bangsa dan negara secara luas.
“Dan mudah-mudahan menjadi awal kebaikan untuk bangsa Indonesia secara umum dan juga kepada seluruh umat yang terkait, baik itu Indonesia maupun di luar Indonesia, baik itu muslim atau non muslim,” tandasnya.
Di sisi lain, Abu Fatih juga berharap besar pembubaran Jamaah Islamiyah ini bisa dicerna dan dipahami oleh seluruh simpatisan JI yang belum ikut satu komando agar bersama-sama kembali memeluk NKRI. Sehingga potensi serangan teror dan hal-hal sejenisnya bisa semakin diminimalisir.
“Karena dengan pembubaran JI ini kami berharap hal-hal yang jadi embrio atau potensi atau akar-akar yang bisa melahirkan radikalisme atau terorisme dan sejenisnya itu bisa ditumpas habis atau kalau tidak bisa diminimalisir sedalam-dalamnya,” ucapnya.
“Dengan demikian akan tercipta kehidupan berbangsa bernegara dan berkemanusiaan secara umum secara damai, mencapai kepada kemartabatan, ketinggian budi pekerti dan juga kesejahteraan, keadilan dan kemanusiaan yang beradab,” pungkasnya.
Sejalan dengan itu, mantan Jamaah Islamiyah, Abu Mahmudah juga menyampaikan hal senada. Ia menyampaikan apresiasi kepada BNPT dan Densus 88 yang telah bekerja sama dan berkesinambungan untuk membimbing dan membina para eks Jamaah Islamiyah sehingga bisa melakukan taubat berjamaah dan kembali ke NKRI.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap BNPT dalam hal ini setelah sebelumnya Densus Anti Teror mengawali diskusi dengan kami dan sampai pada tahap saat ini,” kata Abu Mahmudah.
Lantas, ia juga gembira bahwa dua institusi negara yang berfokus pada penanggulangan terorisme tersebut akan berkolaborasi mengawal prosesi pembubaran Jamaah Islamiyah dengan sebaik mungkin.
“Antara BNPT dengan Densus nanti akan berkolaborasi agar proses integrasi eks JI akan semakin bagus dan makin lancar,” ucapnya.
Abu Mahmudah juga berharap dengan berbagai kegiatan dialog kebangsaan dan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah ini, dapat memberikan dampak yang sangat baik ke depannya.
“Diharapkan besarnya, insya Allah potensi-potensi yang kemungkinan akan jadi splinter dan potensi-potensi kekecaran bisa ditekan sekecil mungkin kalau tidak bisa dihilangkan sama sekali,” pungkasnya.