HOLOPIS.COM, JAKARTA – Prabowo Subianto mengungkapkan kondisi pertahanan di Indonesia sampai dengan saat ini memang belum berada di tingkat yang cukup kokoh.

Kondisi itu sendiri menurut Prabowo Subianto, mengingat prioritas pemerintahan yang saat ini mendahulukan kesejahteraan rakyat Indonesia.

“Pada kesempatan ini sekali lagi, saya juga mengakui kehendak kita, cita-cita kita untuk memiliki pertahanan yang sangat kuat masih belum tercapai,” kata Prabowo Subianto saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Rabu (25/9) seperti dikutip Holopis.com.

“Kita dahulukan kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.

Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu kemudian membeberkan fakta ketika anggaran di bidangnya tidak sampai 1% dari produk domestik bruto (PDB).

“Pengeluaran anggaran pertahanan kita sebagai perbandingan terhadap produksi domestik bruto kita, PDB kita, salah satu terendah di kawasan Asia, tidak sampai 1%, hanya 0,89%,” ucapnya.

Anggaran itu menurut Presiden Terpilih Indonesia, kalah dengan Filipina dan Singapura. Dimana Filipina anggaran pertahanannya bisa mencapai 1,8% dari PDB.

“Memang pertahanan sangat mahal. Kita melihat tetangga kita, Singapura, pulau sebesar Bogor, jumlah penduduknya hanya 5 juta, mereka bersedia mengeluarkan anggaran pertahanan 3% dari GDP mereka. Pulau yang demikian kecil menilai kemerdekaan mereka demikian penting,” bebernya.

Prabowo mengatakan menjadi pekerjaan rumah bersama elemen bangsa, khususnya pemerintah dan DPR mendatang untuk mencapai pertahanan negara yang kuat. Terkait hal itu, kata dia, seluruh elemen bangsa bersatu, meskipun memiliki perbedaan termasuk perbedaan politik.

“Ini saya kira akan menjadi PR kita bersama ke depan. Komisi I DPR yang akan datang, saya yakin juga akan meneruskan apa yang sudah saudara-saudara rintis,” pungkasnya.