Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizDorong Perluasan Akses Pasar ke Amerika Latin, Perundingan Indonesia–Peru CEPA Makin Intensif

Dorong Perluasan Akses Pasar ke Amerika Latin, Perundingan Indonesia–Peru CEPA Makin Intensif

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indonesia dan Peru melaksanakan putaran ketiga Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara kedua negara (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP–CEPA) mulai hari ini, Selasa (17/9).

Perundingan kedua negara sahabat ini akan dijadwalkan berlangsung selama empat hari hingga Jumat, (20/9) mendatang di Jakarta.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI, Johni Martha menyampaikan, kedua negara semakin mengintensifkan perundingan IP–CEPA untuk mempercepat tercapainya target kesepakatan substansial.

Ia berharap, kesepakatan substansial tersebut dapat diumumkan Kepala Negara RI dan Peru di Pekan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Economic Leaders Week) di Peru pada November 2024 mendatang.

“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan perundingan IP–CEPA ini dengan sebaik-baiknya. Perundingan ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperluas pasar ke Amerika Latin. Perjanjian ini akan membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia, seperti manufaktur dan pertanian, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujar Johni, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (17/9). 

Johni  yang juga Ketua Tim Perunding Indonesia menjelaskan salah satu poin penting dari perundingan IP–CEPA adalah komitmen untuk melanjutkan pembahasan mengenai akses pasar, aturan teknis, keamanan pangan, serta pengurangan hambatan nontarif sebagai manfaat yang diharapkan kedua negara. 

“Kami berharap, tujuh kelompok kerja yang terlibat dalam perundingan ini dapat segera menyelesaikan pembahasan mereka dalam tenggat waktu yang sudah disepakati dalam Rencana Kerja Perundingan IP–CEPA,” tuturnya. 

Lebih lanjut, Indonesia dan Peru sepakat untuk mempercepat pembahasan agar dapat mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.

Sementara itu, Direktur Asia, Oseania, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Peru sekaligus Pemimpin Delegasi Peru, Gerardo Meza menambahkan, Peru memiliki optimisme yang sama dengan Indonesia dalam upaya menjajaki peluang perdagangan kedua negara. Sehingga IP–CEPA menjadi batu loncatan penting dalam penguatan hubungan dagang Indonesia dan Peru.

“Banyaknya pengusaha Peru yang hadir pada Indonesia Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum pada 11–13 September 2024 di Lima, Peru membuktikan tingginya minat dan kepercayaan mereka terhadap potensi kerja sama ekonomi dengan Indonesia. IP–CEPA pun menjadi langkah penting bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Gerardo.

Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama turut hadir dalam pembukaan putaran ketiga perundingan IP–CEPA. Ia menegaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru telah terjalin dengan erat.

“Indonesia bukanlah negara yang asing bagi Peru jika mengingat hubungan diplomatik kedua negara telah berjalan sejak 1975. Kami di Kedutaan Besar Peru di Jakarta selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan RI, khususnya dalam menangani isu-isu strategis di bidang perdagangan. Saya optimistis IP–CEPA akan semakin memperkuat hubungan dan menambah manfaat bagi kedua negara,” pungkas Luis.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Tambah Sajian Kuliner, PT JMRB Resmi Hadirkan Gerai Eats and Co di Travoy Hub

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Sebagai bentuk mendongkrak kebutuhan pengunjung dari...

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.