Gerindra Tegaskan Intelijen Bukan untuk Alat Politik

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Gerindra menjelaskan maksud dari pernyataan Prabowo Subianto terkait adanya kegiatan intelijen yang mengintip kegiatan politik pihak tertentu.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman awalnya menegaskan, pernyataan Prabowo Subianto adalah untuk memperingatkan peran intelijen sebagai alat negara untuk kepentingan bangsa. Dimana diketahui Badan Intelijen Negara (BIN) dipimpin oleh mantan ajudan Megawati, Budi Gunawan.

“Termasuk juga elemen-elemen intelijen, beliau menyerukan jangan jadi alat untuk memantau lawan politik, tapi justru harusnya dimaksimalkan untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Habiburokhman dalam pernyataannya pada Minggu (25/8) yang dikutip Holopis.com.

Pimpinan MKD DPR itu menegaskan bahwa pernyataan Prabowo Subianto justru adalah seruan agar masyarakat tidak lagi dipecah belah dengan memanfaatkan celah intelijen.

“Yang saya pahami maksud Pak Prabowo adalah kita jangan mau diadu domba. Inti pernyataan beliau adalah mendorong semangat persatuan,” tegasnya.

Habiburokhman mengatakan Indonesia dalam momen yang baik untuk bangkit. Karen itu, kata dia, persatuan harus dikedepankan.

“Sebagai bangsa besar saat ini kita sedang dalam momentum yang amat baik untuk bangkit, karenanya kita harus mengedepankan persatuan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengakui sudah mendengar kabar adanya upaya mengadu domba dirinya dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang berkaitan dengan pembatalan pengesahan RUU Pilkada.

Prabowo Subianto dalam penutupan Kongres PAN pada Sabtu (24/8) itu mulanya mempertanyakan bagaimana isu keretakan isu bisa ditimbulkan ke permukaan.

Presiden Terpilih itu kemudian mengungkapkan bahwa ada operasi intelijen yang sengaja dilakukan untuk menyebarkan isu adu domba tersebut. Oleh karena itu, Prabowo Subianto pun mengecam agar operasi intelijen yang seperti anak kecil itu bisa segera dihentikan.

“Kita juga bukan anak kecil, jangan pakai alat-alat yang dulu-dulu, cara-cara yang dulu-dulu, adu domba ngintel-ngintelin orang, ngintel untuk rakyat untuk bangsa,” tegasnya.

“Jangan ngintelin lawan politik, enggak enak itu, sudah-sudah stop, jangan terlalu maju lagi,” sambungnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral