HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dede, saksi kasus pembunuhan Vina-Eky Cirebon 2016 buka suara, dan mengungkapkan bahwa dirinya mengakui membuat keterangan palsu atas permintaan Iptu Rudiana dan Aep.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dede ketika berada di Kantor Peradi, yang turut didampingi langsung oleh politikuas Dedi Mulyadi, Senin (22/7). Dalam momen itu juga, turut hadir Ketum Peradi sekaligus kuasa hukum ketujuh terpidana kasus pembunuhan Vina-Eky yakni Otto Hasibuan beserta jajaran.
Dalam keterangan Dede, ia mengaku bahwa dirinya sejatinya mengenal Aep. Kemudian pada suatu malam, dirinya mengaku diajak Aep mendatangi sebuah tempat yang ternyata Polres Cirebon untuk menjadi saksi kematian anak dari Iptu Rudiana, yaitu Eky.
“Saya kenal Aep saat bekerja. Ceritanya malam Aep menelepon saya mengajak ke Polres tanggal 2 September malam hari sekitar jam 7-an,” ungkap Dede, sebagaimana informasi yang dikutip Holopis.com.
“Karena nggak tahu daerah situ saya diantar ke Polres setelah ada Polres saya nanya Aep mau ngapain ke sini saya bawa keterangan saksi Pak Rudiana yang meninggal,” sambungnya.
Setibanya di Polres Cirebon, Dede lantas diminta untuk mengikuti omongan dari Aep, yang kemudian bertemu dengan Iptu Rudiana itu sendiri.
“(red-Aep) kasih tahu ada segerombolan orang. Pak Rudiana ngasih tahu motor sama nama ke saya,” ujarnya lagi.
“Kan saya nggak kenal nama pelakunya, muka pun tak kenal lalu kata Pak Rudiana ya sudah nanti saya kasih tahu nama-namanya. Dikasih tahu, sekarang nggak inget karena saya nggak kenal,” sambungnya.
Pada momen tersebut, kemudian Dede lantas diminta membuat keterangan seolah-olah dirinya melihat betul apa yang terjadi di lokasi kejadian.
“Dari situlah saya diceritakan saya nongkrong di warung. Kalau itu benar saya nongkrong beli rokok cuman kalau ada pelemparan batu, bambu, pengejaran segerombolan motor tersebut sebetulnya tidak ada,” imbuhnya.