Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto membantah bahwa pihaknya hanya fokus kepada pencegahan dan bukan kepada penindakan kegiatan terlarang tersebut.

Hadi mengklaim bahwa pemerintah juga melakukan penindakan judi online, bukan hanya kelas menengah ke bawah melainkan juga kelas kakap.

“Jadi yang sudah kita lakukan, kita baru saja menangkap 5 selebgram asal Banten, ditangkap karena meng-endorse judi online. Kedua pengungkapan terhadap tiga kasus judi online dengan website pertama 1XBET, W88, dan liga Ciputra serta sebanyak 18 tersangka ditangkap dalam tiga pengungkapan,” kata Hadi dalam pernyataannya pada Selasa (25/6) seperti dikutip Holopis.com.

Dari pengungkapan tersebut, Hadi pun mengklaim telah mendapatkan barang bukti berupa uang dengan nilai yang cukup signifikan.

“Kemudian dari tersangka berhasil disita uang tunai sebanyak Rp 4,7 miliar, 3 unit mobil, 114 unit handphone, 96 buah buku rekening, 145 buku ATM, 9 unit laptop, 5 unit token, 3 situs judi online, terus kita akan kembangkan,” ujarnya.

Selain itu, Hadi menyebutkan pemerintah baru menangkap pemain judi online di Banda Aceh. Tak hanya itu, Kemkominfo, katanya juga sudah memutus akses ke negara-negara tertentu yang terindikasi judi online.

“Kemudian ada 19 penjudi online di Banda Aceh ditangkap polisi dan beberapa barang bukti. Berikutnya, polisi dua selebgram asal Kota Metro Provinsi Lampung diamankan karena mempromosikan judi online,” ujarnya.

“Kemudian, Kominfo sudah memutus situs-situs, contohnya adalah network access provider sudah diputus sehingga mereka saat ini tiarap. Sehingga nanti Bareskrim dari hasil PPATK yang dilaporkan, yaitu rekening-rekening yang mencurigakan sesuai data analis kemudian dibekukan selama 30 hari oleh Bareskrim, diambil uangnya, dari situ bisa kita kembangkan,” sambungnya.

Lebih lanjut, mantan Panglima TNI tersebut menilai pemberantasan judi online perlu waktu yang panjang. Terutama dalam menangkap bandarnya.

“Judi online ini memang perlu waktu dan tindakan tepat sudah dilakukan, yang penting menyelamatkan rakyat Indonesia dulu, baru kita bersama-sama memotong pada bandar-bandarnya,” tuntasnya.