HOLOPIS.COM, JAKARTA – TNI AL (Angkatan Laut) melalui Lanal Nabire mengamankan sebuah paket mencurigakan yang dibawa oleh penumpang KM. Labobar dari Jayapura yang merapat di pelabuhan Samabusa Nabire.
Komandan Lantamal X Jayapura, Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono mengatakan, saat diamankan, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti yang cukup membuat khawatir.
“Personel yang tergabung dalam pengamanan pelabuhan telah mengamankan barang yang diduga bahan peledak (bubuk mesiu) seberat kurang lebih 5 kg dan 10 paket atau 378 gram paket ganja,” kata Ludi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (7/6).
Ludi menjelaskan, penemuan kedua barang tersebut oleh personel Lanal Nabire pada saat melaksanakan pengamanan dan pemeriksaan terhadap barang bawaan penumpang yang turun dari kapal KM. Labobar di Pelabuhan Samabusa.
“Untuk barang yang diduga bahan peledak (bubuk mesiu) seberat kurang lebih 5 kg dikemas dalam satu karton dan ditaruh di dermaga tanpa pemilik,” jelasnya.
Sedangkan 10 paket ganja kurang lebih seberat 378 gram dibawa oleh seorang kurir berinsial AT asal Jayapura.
Pelaku yang diketahui beralamat di Lembah Angkasa Indah Jayapura Utara Provinsi Papua itu diduga bekerja sama dengan sepasang suami istri yang juga membawa Narkoba jenis yang sama.
Sampai dengan saat ini ketiga personel Lanal dan tersangka pertama berinisial AT masih berada di KM. Labobar yang sedang melaksanakan pelayaran menuju Manokwari untuk melaksanakan pengawasan dan pemantauan terhadap kedua kurir yang berada di KM. Labobar.
Untuk tindakan lebih lanjut Lanal Nabire akan mengamankan tersangka sampai dengan Manokwari kemudian akan dibawa kembali menuju Nabire untuk dilaksanakan proses selanjutnya.
Saat ini barang bukti mesiu dan Narkoba diamankan di Mako Lanal Nabire untuk proses penelitian lebih lanjut.
Ludi kemudian mengharapkan kepada masyarakat untuk melaporkan kepada aparat khususnya TNI/Polri apabila melihat penumpang yang membawa barang barang yang mencurigakan.
“Selanjutnya barang yang diduga kuat bahan peledak itu akan dikirim ke Jayapura untuk dilakukan penelitian terkait kandungan dan jenis bubuk bahan peledak tersebut,” pungkasnya.