HOLOPIS.COM, JAKARTA – Puluhan ribu Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta dipastikan tidak akan berfungsi lagi untuk digunakan.
Pasalnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan setidaknya 92 ribu lebih nomor induk warga Jakarta ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dinonaktifkan paling lambat pekan ini
“Jadi minggu ini langsung kita ajukan suratnya ke Kemendagri karena yang berhak untuk melakukan penonaktifannya adalah Kemendagri,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaludin dalam pernyataannya pada Rabu (17/4) seperti dikutip Holopis.com.
“Jadi ya minggu ini langsung kita nonaktifkan, total 92 ribu,” imbuhnya.
Budi menjelaskan, penonaktifan sebanyak 92.493 NIK KTP ini dikarenakan mereka sudah meninggal dunia dan tidak lagi tinggal di Rukun Tetangga yang terdaftar
“Tererdiri dari 81.119 NIK warga yang meninggal dunia dan 11.374 NIK warga di Rukun Tetangga (RT) yang sudah tidak lagi ada,” terangnya.
Meski sudah dinonaktifkan, Budi pun memastikan bahwa itu bisa dibatalkan jika memang si pemilik NIK tersebut masih hidup maupun berdomisili sesuai.
“Ya, jadi langsung akan dilakukan penonaktifan sementara. Namun nanti kita yang bisa, Pemprov DKI yang diberikan kewenangan untuk mengaktifkan kembali, jadi tidak perlu prosedur harus ke Kemendagri lagi,” ujarnya.
Pengajuan ini sendiri baru dilakukan Dinas Dukcapil DKI Jakarta setelah Idul Fitri 1445 Hijriah setelah sebelumnya ada penundaan.
Budi memastikan petugas Dukcapil DKI Jakarta tingkat provinsi dan kota juga akan melakukan verifikasi terlebih dahulu kepada warga, sebelum menonaktifkan NIK. “Sehingga, penonaktifan NIK tidak dilakukan secara asal,” tutupnya.
