Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul memberikan peringatan keras kepada Ganjar Pranowo terkait dengan arah partai dalam pemerintahan mendatang.

Bambang Pacul pun menegaskan, Ganjar Pranowo tidak berhak untuk memutuskan sepihak bahwa PDIP bakal berada sebagai oposisi. Pasalnya, keputusan tersebut ada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.

“Bahwa persoalan PDI Perjuangan akan bergabung dengan pemerintah dan kerja sama atau di luar pemerintah, itu kewenangannya di Ketum,” kata Bambang Pacul dalam pernyatannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (28/3).

Posisi PDIP di pemerintahan menurut Bambang Pacul, baru akan ditentukan dalam kongres PDIP. Dari hasil keputusan kongres tersebut, semua kader partai harus tunduk dan mengikutinya.

“Sesuai keputusan Kongres. Kalau Ketum kemudian memutuskan kita akan pada posisi X misalnya, ya kita akan ikut itu,” tegasnya.

Mengenai pernyataan yang sudah terlanjur disampaikan oleh Ganjar Pranowo, Bambang Pacul sebatas mengingatkan bahwa keputusan ada di tangan Megawati.

“Kalau orang lain mau berpendapat begini, pasti nanti begini, monggo, pasti begitu ya monggo,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo memberikan sinyal bahwa dirinya tidak mau diutamakan apabila mendapatkan tawaran bergabung di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran.

Ganjar Pranowo yang terlibat dalam kasus gratifikasi sewaktu menjabat Gubernur Jawa Tengah itu pun seakan-akan percaya diri akan mendapatkan tawaran bergabung di kabinet mendatang.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair,” kata Ganjar Pranowo dalam pernyataannya Selasa (26/3).

Pria yang juga pernah tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun seakan sudah mengaku kalah dalam kontestasi Pilpres dan bersiap untuk menjadi oposisi.

“Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing,” klaimnya.

Ganjar kemudian mengalah dan menilai tawaran posisi menteri itu lebih baik ditujukan kepada parpol yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran karena akan lebih fair.

“Apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” tuturnya.