Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gibran Rakabuming Raka merespon pernyataan Ganjar Pranowo yang lebih memilih berada di pihak oposisi ketimbang bergabung ke pemerintahan.

Wakil Presiden terpilih itu pun menilai, mantan Gubernur Jawa Tengah yang terlibat kasus gratifikasi tersebut seakan terlalu percaya diri bakal ditawari jabatan di pemerintahan mendatang.

“Yang menawari siapa? Siapa yang menawarkan,” kata Gibran dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (27/3).

Wali Kota Solo itu pun tidak mau ambil pusing jika kemudian ucapan Ganjar Pranowo itu sebagai penegasan bahwa dia memang tidak mau dirangkul untuk bersama-sama membangun bangsa.

“Ya nggak tahu, lha mau nggak orangnya. Yaudah,” ungkapnya.

Meski begitu, Gibran pun memastikan bahwa sampai saat ini tidak pernah ada penawaran kepada Ganjar Pranowo untuk gabung dalam kabinetnya mendatang.

“Kalau penawarannya saya nggak tahu, setahu saya nggak ada penawaran seperti itu,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo memberikan sinyal bahwa dirinya tidak mau diutamakan apabila mendapatkan tawaran bergabung di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran.

Ganjar Pranowo yang terlibat dalam kasus gratifikasi sewaktu menjabat Gubernur Jawa Tengah itu pun seakan-akan percaya diri akan mendapatkan tawaran bergabung di kabinet mendatang.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair,” kata Ganjar Pranowo dalam pernyataannya Selasa (26/3).

Pria yang juga pernah tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun seakan sudah mengaku kalah dalam kontestasi Pilpres dan bersiap untuk menjadi oposisi.

“Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing,” klaimnya.

Ganjar kemudian mengalah dan menilai tawaran posisi menteri itu lebih baik ditujukan kepada parpol yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran karena akan lebih fair.

“Apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” tuturnya.