HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ganjar Pranowo memberikan sinyal bahwa dirinya tidak mau diutamakan apabila mendapatkan tawaran bergabung di kabinet pemerintahan Prabowo dan Gibran.

Ganjar Pranowo yang terlibat dalam kasus gratifikasi sewaktu menjabat Gubernur Jawa Tengah itu pun seakan-akan percaya diri akan mendapatkan tawaran bergabung di kabinet mendatang.

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan bukan saya, tidak fair,” kata Ganjar Pranowo dalam pernyataannya Selasa (26/3) seperti dikutip Holopis.com.

Pria yang juga pernah tersangkut kasus korupsi e-KTP itu pun seakan sudah mengaku kalah dalam kontestasi Pilpres dan bersiap untuk menjadi oposisi.

“Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing,” klaimnya.

Ganjar kemudian mengalah dan menilai tawaran posisi menteri itu lebih baik ditujukan kepada parpol yang berada di koalisi pengusung Prabowo-Gibran karena akan lebih fair.

“Apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” tuturnya.

Ganjar yang sebelumnya pernah mengaku suka menonton film bokep itu menuturkan akan kembali menjadi rakyat biasa setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang. Bahkan, dia menjanjikan bakal mendukung pemerintah Prabowo Subianto mendatang.

“Siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang, Oktober dia dilantik. Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam. Yang baik kita dukung, yang tidak baik kita kritik,” tutupnya.