HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran, Grace Natalie mengatakan bahwa debat Cawapres yang diselenggarakan pada hari Minggu (21/1) adalah sebuah pertarungan gagasan yang menarik untuk ditonton dan tidak menyindir isu personal.
“Debat (Cawapres) kemarin adalah salah satu debat paling dinamis, di mana terjadi pertarungan gagasan, tanpa masuk ke isu personal yang saling memberikan nilai yang serendah-rendahnya misalnya ya,” kata Grace dalam sebuah acara stasiun televisi, dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).
Grace juga menekankan sebuah perdebatan memang harus menghibur. Apalagi penonton debat yang sebagian besar adalah generasi Z dan milenial yang memiliki daya fokus yang pendek.
“Karena bagaimana pun kan debat yang durasinya sekitar 2 jam setengah lebih dari penonton itu atau pemilih itu adalah anak-anak gen z dan milenial yang punya daya fokus sangat pendek. Kalau flat-flat aja atau terlalu heavy dengan bahasa yang kayak seminar, kabur semua penontonnya,” kata Grace.
Membahas soal etika saat perdebatan cawapres yang sering dibahas masyarakat, Grace mengatakan bahwa perdebatan cawapres adalah pertarungan ide dalam ‘ring’ bukan ajang silaturahmi.
“Jadi kalau dikatakan apakah ada di situ misalnya yang melanggar etika sopan santun, harus dilihat bahwa mereka bertarung di dalam ring yang memang sudah disediakan sebagai sesame cawapres, bukan ajang silaturahmi anak muda ke orang tua,” jelasnya.
Grace pun mengatakan Cawapres nomor 2 Gibran Rakabuming Raka memiliki sopan santun yang sangat tinggi pasca perdebatan, yang berarti sudah tidak ada lagi di dalam ‘arena’.
“Mas Gibran itu berkali-kali lebih dari sekali begini (sikap salam) seperti menjawab Cak Imin. Masih ada sungkannya sebagai anak muda, aduh nggak apa-apa nggak sih saya ngomong ini, tapi bagaimana pun kan ini debat,” pungkasnya.
