HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anies Baswedan mempertanyakan sikap Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang ikut memberikan tanggapan tentang pelaksanaan debat capres ketiga.
Anies yang pernah menjadi pembantu Jokowi itu pun heran ketika mantan atasannya tersebut ikut berkomentar perihal debat capres yang dianggap sudah menyerang personal.
“Jadi malah saya agak terkejut, kok Pak Presiden ikut komentar soal debat ya? Jadi saya rasanya nggak mau berkomentar terlalu banyak dah,” kata Anies pada Senin (8/1) seperti dikutip Holopis.com.
Pria yang tersangkut kasus korupsi Formula E itu pun tidak terima apabila dirinya dituduh telah melakukan serangan personal. Anak asuh Jusuf Kalla itu pun mengklaim dalam debat dirinya mengkritik perihal kebijakan.
“Malah aneh, kalau dipandang sebagai personal, ini sama sekali nggak ada yang personal. Semuanya adalah tentang kebijakan,” klaimnya.
Berbeda dengan Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar pun mengaku penilaian Jokowi itu sah saja untuk disampaikan dengan persepsi yang berbeda.
“Ya berdebat itu kan punya makna masing-masing persepsi, ya itu persepsi presiden, tapi saya juga punya persepsi, banyak visi misi yang muncul di antara tiga capres itu,” kata Muhaimin.
Pria yang tersangkut kasus korupsi di Kemenakertrans ini pun menegaskan, sebagai seorang presiden berhak untuk berpendapat meskipun tetap harus berhati-hati.
“Presiden punya hak untuk menilai tapi hati-hati jangan sampai kejebak dalam keberpihakan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyayangkan momen debat calon presiden yang berlangsung tadi malam tidak menampilkan marwah debat sesungguhnya.
Jokowi bahkan menilai, ada pasangan calon yang hanya kompak dan sibuk untuk menjatuhkan pasangan calon lainnya sehingga tidak fokus pada penyampaian visi yang sebenarnya ditunggu masyarakat.
“Memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak keliatan. Yang keliatan justru saling menyerang,” kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, momen debat seharusnya adalah momentum untuk menyerang visi dan misi dan bukan jadi ajang menjatuhkan personal seseorang semata.
“Sebetulnya gak apapa asal kebijakan, asal policy, asal visi gak apa apa. Tapi kalo sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan,” tukasnya.
Jokowi bahkan sampai menyebut, debat yang berlangsung pada tadi malam adalah ketika para pasangan calon tersebut mempertontonkan sesuatu yang sangat tidak mendidik masyarakat. Sehingga, Jokowi pun berharap perlu adanya evaluasi debat agar fokus kepada permasalahan yang sudah ditentukan.
“Saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton. Saya kira akan banyak yang kecewa sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi. Ada rambu-rambu sehingga hidup,” jelasnya.
“Saling menyerang gapapa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira gak baik dan gak mengedukasi,” lanjutnya.