Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Prabowo Selepet Anies, Banyak Omong Tak Bisa Buktikan, Benarkah ?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto memberikan sindiran keras kepada Capres nomor urut 01 Anies Baswedan. Menurut Prabowo, Anies cenderung lebih pandai ngomong ketimbang membuktikan kinerjanya.

“Kalau ngomong-ngomong, ngomong, kumaha (bagaimana) ya,” kata Prabowo dalam sesi debat Capres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada hari Minggu (7/1) malam seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian, Prabowo juga mengingatkan bahwa jika ingin menjadi seorang pemimpin maka kata-katanya harus bisa dipegang karena berkaitan dengan integritas. Jangan hanya sekadar bisa berbicara namun tidak bisa membuktikan omongannya sendiri.

“Harus dengan contoh, ingarso sung tulodo. Kita memimpin, kita membawa agenda, kita mau cerita, itu cerita omong, omong-omong, tak bisa,” ucapnya.

Lantas benarkah Anies Baswedan hanya bisa berkata-kata namun tidak bisa membuktikan janji dengan hasil kinerjanya ?

Berikut adalah janji Anies Baswedan yang tidak bisa dibuktikan saat masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu hingga berhasil menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, antara lain ;

1. Memperluas manfaat KJS jadi KJS Plus dan menambah manfaat untuk para guru ngaji, pengajar Sekolah Minggu, penjaga rumah ibadah, penceramah, khatib dan pemuka agama
Janji ini ternyata tidak dilakukan Anies hingga masa purna jabatan Anies Baswedan. Berdasarkan realitanya, KJS untuk guru ngaji atau guru sekolah Minggu hanyalah sebatas wacana janji kampanye Anies.

2. Membuka sebanyak 200.000 peluang wirausahawan baru dalam program OK OCE selama 5 tahun
Program ini juga tidak mencapai target. Karena selama lima tahun hanya sebanyak 6.000 Jakpreneur (OKE OCE) yang sudah mendapatkan modal.

3. Mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta melalui pendidikan kejuruan
Pengangguran merupakan salah satu persoalan yang serius di setiap negara termasuk Indonesia terutama di Jakarta. Pada awal kampanye Anies menjanjikan akan mengurangi angka pengangguran di DKI Jakarta melalui pendidikan kejuruan. Namun ternyata program ini tidak mencapai targer selama lima tahun masa kepemimpinannya.

Berdasarkan data kependudukan, angka pengangguran di DKI Jakarta rata-rata pada 2012-2017 sebanyak 7,51 persen, sedangkan rata-rata di tahun2018-2021 yakni sebanyak 7,97 persen.

4. Menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta
Anies menjanjikan akan menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta. Hal ini juga pernah diutarakan Anies saat datang ke Markaz Syariah FPI di Petamburan, Jakarta Pusat.

Namun pada tahun 2020, Anies justru memberikan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol seluas kurang lebih150 hektar untuk perluasan kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol dan Dunia Fantasi (Dufan). Kemudian 2022, Anies mengeluarkan Pergub Nomor 31 tahun 2022 terkait RDTR yang mengarahkan reklamasi Pulau G menjadi kawasan permukiman.

5. Membangun pemerintahan yang transparan dengan konsep Smart City
Janji Anies ini justru berbanding terbalik karena ia menutup akses e-budgeting sehingga warga Jakarta tidak dapat memantau APBD sampai ke satuan terkecil.

6. Menghentikan praktik penyelewengan di dalam lingkup birokrasi
Meskipun Anies menjanjikan akan menghentikan praktik penyelewengan di dalam birokrasi. Namun ternyata terjadi korupsi Rp 152 M pada kegiatan pengadaan lahan DP 0 Rupiah serta saat penyelenggaraan Formula E tidak transparan.

7. Menanggulangi bencana banjir, kemacetan, dan pembangunan ITF
Pada masa pemerintahan Anies Baswedan, normalisasi terhadap sungai di DKI Jakarta 0 persen, naturalisasi sungai 0 persen, pembangunan LRT 0 persen serta pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) 0 persen. Bahkan beberapa waktu lalu Jakarta dilanda banjir parah.

8. Memberikan cuti bagi suami yang istrinya sedang hamil, dan membangun day care yang profesional
Realitanya hanya ada peraturan cuti melahirkan bagi ASN Provinsi DKI Jakarta, itupun cuti tanpa adanya tanggungan. Sementara, hanya terdapat tiga Tempat Penitipan Anak (TPA) Negeri di Balai Kota, Kantor Walikota Jakarta Barat, dan Walikota Jakarta Utara.

9. Memberikan kredit usaha bagi perempuan
Selama lima tahun Anies menjabat sebagai gubernur, tidak ada program kredit untuk kaum perempuan yang diwujudkan.

10. Rumah perlindungan bagi perempuan dan anak
Anies menjanjikan perlindungan bagi perempuan dan anak. Dari 267 Rumah Aman yang dijanjikan, hanya ada 4 saja yang terbangun hingga 2022.

11. Mengurangi kesenjangan di Ibu Kota
Janji Anies untuk mengurangi kesenjangan di Jakarta selama lima tahun tidak mencapai target.

Berdasarkan indeks Gini Ratio di Jakarta pada bulan September 2017 mencapai 0,409. Sedangkan di September 2022 sebesar 0,411 artinya kesenjangan di Ibu kota malah semakin meningkat.

12. Mengaktifkan komunitas di Jakarta dan membangun 175 Science Park serta taman-taman lainnya
Pembangunan science park selama lima tahun tidak tercapai. Sementara, dari 261 taman direncanakan akan dibangun hanya ada 100 taman yang terealisasikan.

13. Membangun museum Betawi dan menjadikan Jakarta sebagai pusat kebangkitan film nasional melalui program sinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam kerja kreatif sinematografi dan juga industri film
Pada kenyataannya program ini tidak mencapai target. Karena tidak ada pembangunan museum kebudayaan Betawi di taman Benyamin Sueb.

14. Menurunkan tingkat polusi DKI Jakarta dan memperbaiki kinerja PPSU
Pada bulan Juli 2022 DKI Jakarta tercatat menempati urutan kedua di dunia dengan kualitas udara yang buruk atau tercemar.

15. Meningkatkan layanan air bersih di Jakarta
Janji kampanye Anies ini tidak mencapai target, hingga tahun 2019 kebutuhan air bersih hanya bertambah sebesar 63,16 persen saja. Kemudian tahun 2022, target tidak berubah tetap diangka 64 persen. SPAM tidak melakukan pembangunan sama sekali alias 0 persen.

16. Meningkatkan pelayanan kesehatan di Jakarta
Meskipun sudah menjadi kota metropolitan, namun masih ada 15 kelurahan di DKI Jakarta yang belum memiliki puskesmas. Hal ini menunjukkan jika program Anies untuk meningkatkan layanan kesehatan di Jakarta tidak mencapai target. Mengingat masih banyaknya warga yang belum mendapatkan fasilitas kesehatan yang sama.

17. Pembangunan kampung susun, kampung deret dan rumah susun yang melibatkan sejumlah pengembang kelas menengah
Diketahui Kampung Susun Bayam kontraktornya yakni PT PP serta Kampung Aquarium dibangun oleh PT Nusa Konstruksi Enjiniring. Faktanya, kedua PT tersebut adalah perusahaan besar, bukan menengah.

18. Membangun tempat-tempat wisata yang inklusif
Selama menjabat sebagai Gubernur Jakarta, tidak ada tempat wisata baru yang dibangun. Hanya beberapa spot foto Instagramable saja yang dibangun, terutama di kawasan Sudirman-Thamrin.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru