HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terkait Pilpres 2024. Hasilnya, Pilpres 2024 kemungkinan akan berlangsung dalam satu putaran. Hal itu tercermin dari hasil survei yang setuju.
“Berdasarkan hasil survei LSN, mayoritas publik atau 70,8% responden mengaku setuju dan bahkan sangat setuju jika Pilpres 2024 cukup berlangsung dalam satu putaran saja,” kata Direktur LSN, Gema Nusantara Bakry dalam rilis yang dikutip Holopis.com, Kamis (4/1).
Adapun salah satu faktor yang menguatkan Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran adalah elektabiltas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran yang semakin melesat.
Selain karena faktor elektabilitas Prabowo-Gibran yang sulit terkejar lagi, pelaksanaan Pilpres dalam satu putaran juga mereka pandang sebagai penghematan anggaran negara yang cukup besar.
“Disamping itu, apabila Pilpres cukup dalam satu putaran berbagai ketegangan politik di Tanah Air akan cepat berakhir dan seluruh energi bangsa bisa lebih difokuskan untuk mempercepat pembangunan di berbagai daerah,” jelas Gema.
Gema pun mengatakan, bahwa opini publik yang ingin Pilpres berlangsung satu putaran tentu kurang menguntungkan bagi kubu paslon lain, yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang masih berharap bisa lolos ke putaran kedua.
Oleh Sebab itu, lanjutnya, berbagai strategi dilancarkan oleh kedua kubu untuk membendung opini publik tersebut.
“Salah satu yang paling sering dilontarkan oleh kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud adalah isu kecurangan pada pemilu 2024 ini. Secara tidak langsung, isu kecurangan ini dialamatkan kepada kubu Prabowo-Gibran,”
Dijelaskan Gema, isu kecurangan ini dimaksudkan untuk menaruh stigma negatif terhadap Prabowo-Gibran. Sehingga pada gilirannya elektabilitas pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu akan merosot.
Gema pun mengakui, isu kecurangan yang dilontarkan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 itu cukup berpengaruh pada opini publik.
“Hanya dalam sebulan sekitar 18% publik terpengaruh oleh isu kecurangan tersebut,” ucapnya.
Namun demikian, kendati makin banyak masyarakat yang mempercayai isu kecurangan ini, elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 2 itu tidak terdampak sama sekali.
“Ini yang menyebabkan elektabilitas Prabowo-Gibran semakin sulit dikejar oleh Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud,” tukasnya.
Adapun survei LSN yang dirilis hari ini diketahui dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 di 38 provinsi, dengan sampel sebanyak 1.420 responden yang diambil menggunakan teknik multistage random sampling.
Adapun margin of error yang ditetapkan dalam survei LSN kali ini sebesar +/- 2,6%, dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.