HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD melakukan safari politiknya di Jawa Timur. Salah satu yang dikunjunginya adalah KH. Afifuddin Muhajir di Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo.

Kiai Afifuddin tampak sangat antusias saat dikunjungi oleh Mahfud MD. Bahkan dalam kesempatan itu, ulama yang juga menjabat sebagai Wakil Rais Aam PBNU masa khidmah 2022-2027 tersebut pun mendoakan Mahfud agar tetap istiqomah menegakkan hukum di Indonesia.

“Saya memohon pertolongan kepada Allah SWT. Mudah-mudahan, Pak Mahfud istiqamah dalam komitmennya, menegakkan keadilan, menegakkan hukum, dan pemberantasan korupsi,” kata Kiai Afifuddin dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (3/12).

Dikatakan lagi oleh Kiai Afifuddin, bahwa persoalan di Indonesia yang paling utama akarnya adalah keadilan, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi. Sehingga ia sangat berharap besar persoalan bangsa dan negara ini bisa dituntaskan oleh pemerintah selanjutnya.

“Kalau hal ini bisa diatasi, saya yakin cita-cita pendiri bangsa, menjadi negara adil makmur yang diridhai Allah akan tercapai,” ujarnya.

Sementara itu di dalam kesempatan yang sama, Mahfud pun mengaku bahagia bisa bersilaturahmi dengan Kiai Afifuddin. Apalagi menurut Mahfud, sosok kiai Afifuddin tersebut memiliki ilmu yang sangat luas.

Kata Mahfud, ada satu kesamaan sudut ilmu yang dimilikinya dengan Kiai Afifuddin, yakni hukum tata negara. Dan dalam kesempatan itu, Mahfud menyatakan hadir dalam kegiatan tersebut bukan dalam kapasitasnya sebagai Cawapres, melainkan sebagai pribadi karena memiliki kedekatan khusus dengan ulama asal Madura itu.

“Putra Madura, pandai bahasa Madura tapi bahasa Arabnya lebih bagus lagi. Saya berkunjung sebagai pribadi, sudah puluhan tahun bersahabat. Saya pernah memberi pengantar buku yang ditulis oleh beliau dengan sangat bagus,” tutur Mahfud.

Dikatakan, pikirannya dengan Kiai Afifuddin sama, yakni menjaga NKRI dengan nilai-nilai yang Islami. Antara lain keadilan, kebersatuan, hak asasi, demokrasi, penegakan hukum, dan nilai kebaikan lainnya.

Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, Mahfud yang juga alumnus Ponpes Mardiyah, Pamekasan tersebut juga sempat berziarah ke makam KH Raden As’ad bin Syamsul Arifin alias Kiai Asad Samsul Arifin dengan ditemani Kiai Afifuddin. Mengenai pilihan politik dalam Pemilu, Mahfud yakin para kiai dan ulama sepuh di Jatim sudah punya pertimbangan sendiri dalam menentukan pilihan Capres-Cawapres.

“Kita minta doanya saja. Para kiai ini sudah cerdas dan paham. Yang penting rakyat dan santri, tidak menjadi korban karena perbedaan pilihan politik,” ungkapnya.

Meski demikian, Mahfud mengaku, selama ini saat berkunjung ke para kiai, semua terbuka. “Yang paling penting, silaturahmi terus terjalin dengan para guru dan ulama. Agar Pemilu tetap berjalan damai dan baik,” tandas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.