Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Mahfud MD Tak Mau Cuma Jadi Ban Serep Jika Jadi Wapres Nanti

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bakal Cawapres 2024, Mahfud MD menyampaikan, bahwa salah satu amanat dirinya ditunjuk menjadi Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo adalah, karena Megawati Soekarnoputri berpandangan bahwa Indonesia membutuhkan sosok yang berintegritas dalam bidang politik, hukum dan keamanan.

Hal ini disampaikan Mahfud berdasarkan hasil pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri yang saat itu didampingi oleh sejumlah petinggi PDIP, seperti Hasto Kristiyanto, Olly Dodokambey dan Muhammad Prananda Prabowo pada hari Selasa (17/10) lalu.

“Pak Mahfud, kami sudah mempertimbangkan segalanya, sekarang Indonesia perlu penegakan hukum, perlu pemberantasan korupsi, aparat penegak hukum kacau, kira-kira begitu, kami perlu pak Mahfud ikut menangani itu. Dan untuk itu pak Mahfud, kami calonkan dan sudah kami putusan tadi siang,” kata Mahfud MD menirukan ucapan permintaan Megawati saat bertemu di bilangan Jakarta Pusat.

Cerita ini disampaikan Mahfud saat melakukan podcast bersama Akbar Faizal Uncensored (AFU) seperti yang dikutip Holopis.com, Senin (13/11).

Mendapati permintaan Megawati semacam itu, Mahfud MD pun akhirnya menerima pinangan tersebut untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai Cawapres untuk Pilpres 2024 mendatang.

“Ya saya bersedia,” ujarnya.

Namun, ia juga meminta agar saat menjadi Wakil Presiden periode 2024-2029 mendatang, dapat diberikan akses yang luas dalam konteks pemenuhan permintaan Megawati tersebut, tidak seperti ban serep, yakni hanya menggantikan atau mewakili kerja-kerja Presiden karena berhalangan.

“Saya ingin ikut mengarahkan Polhukam, jangan wapresnya tidak menyentuh. Kalau akses ini diberikan kepada saya dengan persetujuan mas Ganjar tentu saya akan menjadi dwi tunggal, saya tidak akan kerja sendiri,” terangnya.

Ia berharap fungsi Wapres benar-benar bisa maksimal seperti Wapres yang sudah-sudah, seperti kolaborasi antara Bung Karno dan Bung Hatta saat era orde lama. Dimana keduanya memiliki peran dan fungsi yang saling mendukung dan mengisi.

“Kalau konstitusi sendiri kan menyatakan presiden dibantu seorang wakil presiden. Dibantu, bukan dicadangi. Dan itu berlangsung sejak Bung Karno dan Bung Hatta juga kan efektif,” papar Mahfud.

Ia menjelaskan bahwa Bung Hatta saat menjadi Wakil Presiden memaksimalkan perannya dalam bidang administrasi negara. Sementara Bung Karno fokus pada akselerasi dan integrasinya.

“Bung Hatta administratornya, dan bung Karno integratornya. Jaman Pak Harto Wapres kan efektif di bidang Wasbang, bidang pengawasan pembangunan. Saya ingin seperti itu, bukan terlalu umum menjadi hanya bekerja kalau Presiden tidak ada, tapi tetap dengan semangat bersama, dwi tunggal,” tandasnya.

Lalu permintaan itu pun diklaim Mahfud sudah disetujui oleh Ganjar Pranowo sebagai Capresnya. Bahkan ia mengatakan Ganjar sangat senang dengan semangat Mahfud tersebut.

“Mas Ganjar nggak ada masalah sama sekali,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

PSI Ledek PDIP : Frustasi Kalah Pilpres, Tantrum di PTUN Jakarta

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Cheryl Tanzil mengingatkan agar PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan hasil sengketa PHPU.

Timnas AMIN Dibubarkan, Cak Imin : Terima Kasih

Cak Imin menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh Tim Nasional Anies - Imin (Timnas AMIN) yang telah berjuang dalam pemenangan di Pilpres 2024.

PKS Siap Jika Diajak Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS akan melakukan upaya silaturrahmi dengan semua pihak, termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju pasca Pilpres 2024.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru