Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menyampaikan bahwa berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembaganya, tampaknya Anies Baswedan masih butuh kerja keras mengejar ketertinggalan dengan dua rivalnya yang lain di Jawa Timur, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

“Tren elektabilitas 3 Capres cenderung naik. Prabowo Subianto mengalami kenaikan (5.8%), Ganjar Pranowo mengalami kenaikan (2.6%), dan Anies Baswedan mengalami kenaikan (4.3%),” kata Arya dalam siaran persnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (11/10).

Dalam survei itu, ia membuat data pembanding antara survei bulan Juni 2023 dengan bulan September 2023. Hasilnya; Prabowo Subianto mengalami peningkatan yang lebih tinggi yakni 5,8% dengan skala 34,8% di bulan Juni, naik menjadi 40,6% di bulan September.

Sementara Ganjar Pranowo peningkatannya terbilang paling sedikit yakni hanya 2,6% dengan skala 35,6% di bulan Juni dan naik menjadi 38,2% di bulan September. Lalu untuk Anies 9,3% di bulan Juni naik menjadi 13,6% di bulan September. Walaupun kenaikan Anies cukup baik, namun dalam persentasenya, masih berada di paling bawah ketimbang dua calon pesaingnya itu.

Dari kacamata geografis di Jawa Timur, faktor organisasi menjadi cukup menarik dibaca, yang mana Nahdlatul Ulama (NU) adalah basis terbesar di Jawa. Hasil survei Poltracking juga mencoba membaca itu dan hasilnya, Prabowo Subianto didapati paling banyak dipilih oleh masyarakat dengan latar belakang NU atau merasa terafiliasi dengan organisasi bentukan KH Hasyim Asyari itu.

“Elektabilitas Calon Presiden berdasarkan pemilih yang merasa memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama, Prabowo Subianto (41.7%), Ganjar Pranowo (37.5%), dan Anies Baswedan (14.6%),” jelas Arya.

Head To Head

Masih di dalam data survei yang disajikan Poltracking Indonesia, Arya juga mencoba menganalisis bagaimana jika ketiganya dilakukan simulasi head to head. Dari data yang dapatinya, ditemukan bahwa Ganjar berhadapan dengan Anies, maka Anies mendapati persentase yang sangat sedikit. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah terdapat undecided voters yang cukup besar, hingga 30,5 persen.

“Dalam simulasi 2 nama Calon Presiden, Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas (51.9%), sedangkan Anies Baswedan (17.6%),” jelas Arya.

Lantas bagaimana jika Anies dihadapkan dengan Prabowo Subianto, hasilnya pun tak cukup jauh berbeda. Dimana Prabowo mendapatkan 53,4 persen sementara Anies hanya 17,9%. Sementara undecided votersnya cukup besar yakni 28,7%.

Sementara ketika Ganjar dihadapkan dengan Prabowo Subianto, maka Ganjar Pranowo berada di urutan bawah. Pun ada potensi keduanya memperebutkan undecided voters yang mencapai 17,2 persen untuk bisa menentukan siapa yang bakal lebih unggul.

“Dalam simulasi 2 nama Calon Presiden, Prabowo Subianto memperoleh angka elektabilitas (42.3%), sedangkan Ganjar Pranowo (40.5%),” terangnya.

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 25 September – 1 Oktober 2023. Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling dalam menjalankan studi ilmiahnya itu.

Sementara itu, jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.000 responden dengan margin of error +/- 3.1% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 38 kabupaten/kota di Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024.

Lalu, terkait dengan pengumpulan data, dilakukan dengan cara melakukan pertemuan tatap muka oleh para pewawancara terlatih dengan menggunakan teknologi aplikasi digital terhadap responden yang telah terpilih secara acak.