HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan jumlah tenaga kerja di Indonesia, utamanya yang bekerja di sektor industri tekstil.

Kepala BPS, Margo Yuwono menjelaskan bahwa jumlah tenaga kerja berkurang sekitar 50 ribu orang, dari yang sebelumnya sebanyak 1,13 juta orang pada Agustus 2021, menjadi 1,08 juta pada Desember 2022.

“Terjadi penurunan tenaga kerja dari 1,13 juta menjadi 1,08 juta orang,” ujar Margo dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Senin (7/11).

Adapun untuk jumlah pengangguran pada periode Agustus 2022 tercatat sebanyak 8,42 juta orang. Jumlah ini terdiri dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 135,50 juta orang penduduk bekerja.

Penduduk usia kerja saat ini 209,42 juta orang atau tumbuh 2,71 juta orang. Kemudian untuk pekerja penuh terdiri dari 92,63 juta orang atau tumbuh 8,37 juta orang.

Untuk pekerja paruh waktu 34,13 juta orang atau turun 1,24 juta orang. Lalu setengah pengangguran 8,54 juta orang atau turun 2,88 juta orang.

BPS juga mencatat orang yang terdampak COVID-19 sebanyak 4,15 juta dengan komposisi 240 ribu orang menganggur karena COVID-19.

Lalu 320 ribu orang bukan angkatan kerja. Sebanyak 110 ribu orang tidak bekerja karena COVID-19.

“3,48 juta orang pengurangan jam kerja karena COVID-19. Dari dampak COVID-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan belum sepenuhnya hilang,” ujarnya.