JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya tidak keberatan dengan proposal Amerika Serikat terkait perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina. Asalkan, gencatan senjata apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik serta banyak rincian penting yang masih perlu untuk diselesaikan.
“Idenya sendiri benar, dan kami pasti mendukungnya. Tetapi, kamu memulai dari fakta bahwa gencatan senjata ini harus sedemikian rupa sehingga mengarah pada perdamaian jangka panjang, dan akan menghilangkan beberapa penyebab dari awal krisis ini,” kata Putin, dikutip Holopis.com, Jum’at (14/3).
Reaksi baik dari Vladimir Putin ini dinilai sebagai niat baik, dan ingin membuka perundingan lebih dalam lagi dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Tetapi banyaknya persyaratan yang dilontarkan Putin menunjukkan bahwa gencatan senjata yang disetujui bukan lah gencatan senjata yang bisa dikabulkan dengan cepat.
Vladmiri Putin kemudian menjabarkan apa saja yang harus diklarifikasi terlebih dahulu, dan tak lupa berterima kasih kepada Presiden Donald Trump.
Sementara itu, Donald Trump menerima dengan baik jawaban dari Vladimir Putin, dan mengatakan bahwa pernyataan Putin sangat menjanjikan. Donald Trump berharap agar Vladimir Putin akan memberikan keputusan yang benar untuk masa depan Rusia dan Ukraina.
Volodymyr Zelenskyy Skeptis dengan Jawaban Vladimir Putin
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy skeptis dengan jawaban dari Vladimir Putin. Ia mengatakan bahwa pernyataan dari Putin manipulatif.
“Kita semua sudah mendengar dari Rusia kata-kata Putin yang sangat mudah ditebak dan sangat manipulatif dalam menanggapi gagasan gencatan senjata,” kata Volodymyr Zelenskyy.
Putin mengatakan Ia menyetujui adanya gencatan senjata, namun dengan banyak pertanyaan terkait persyaratan yang menurut Putin harus dibicarakan terlebih dahulu.
Padahal menurut Zelenskyy, mereka tidak memberikan persyaratan yang terlalu sulit.
“Kami tidak menetapkan persyaratan yang mempersulit apa pun. Rusia yang melakukannya,” jelas Zelenskyy.
Sebagai informasi Sobat Holopis, invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022 tiga tahun silam telah menyebabkan ratusan ribu orang meninggal dunia dan terluka.
Perang tersebut juga sudah membuat jutaan orang mengungsi, dan memicu konfrontasi paling tajam antara Moskow dan Barat dalam beberapa dekade terakhir ini.