JAKARTA – Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku siap menerima konsekuensi dan bertanggung jawab pasca Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) yang menahannya pada hari Rabu (12/3) silam. Ia ditangkap atas dakwaan pelanggaran hak asasi manusia dan menewaskan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah masyarakat miskin.
“Saya adalah orang yang memimpin penegakan hukum dan militer kita. Saya katakan bahwa saya akan melindungi Anda dan saya akan bertanggung jawab atas semua ini,” demikian disampaikan Duterte, dikutip Holopis.com, Kamis (13/3).
Ia mengatakan akan bertanggung jawab dan sudah memberitahu kepada berbagai pihak bahwa itu memang merupakan tugasnya.
“Saya telah memberitahu polisi, militer, bahwa itu adalah tugas saya dan saya bertanggung jawab,” lanjutnya.
Saat ini, Duterte diduga sedang berada dalam penahanan setelah tiba di Rotterdam menggunakan jet pribadi.
Sementara itu anak perempuan Duterte, Sara Duterte yang saat ini merupakan Wakil Presiden Filipina mengatakan bahwa Duterte sudah dibawa secara paksa ke Den Haag, dan ini merupakan sebuah penindasan.
“Ini bukan keadilan, ini penindasan dan penganiayaan,” kata Sara.
Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ditangkap pada hari ini, Selasa (11/3), di Manila atas surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Duterte ditangkap atas kejahatannya terhadap kemanusiaan yang terkait dengan perang mematikannya kepada narkoba.
Duterte menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, dan tindakan keras. Menurut kelompok hak asasi manusia, Duterte sudah menewaskan puluhan ribu orang yang sebagian besar merupakan masyarakat miskin.