JAKARTA – Rusia memberikan tanggapan terkait tawaran Amerika Serikat untuk melakukan gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina. Pihak Rusia mengatakan bahwa mereka perlu diberi pengarahan oleh AS, terkait hasil perundingan AS-Ukraina di Aral, sebelum mengetahui apakah mereka akan menyetujui perjanjian gencatan senjata tersebut atau tidak.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia sedang menunggu arahan. Ia pun tidak menutup kemungkinan akan ada pembicaraan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump. Sementara itu seorang sumber yang tak menyebutkan namanya mengatakan bahwa sejauh ini masih sulit untuk Putin langsung menyetujui perjanjian itu.
“Sulit bagi Putin untuk menyetujui hal ini dalam bentuknya saat ini,” kata sumber tersebut dikutip Holopis.com, Rabu (12/3).
Karena itu lah Rusia butuh ada pembahasan sebagai bentuk jaminan, sebelum memberikan tanggapan apa pun.
Ukraina Sudah Setuju Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Ukraina menyetujui usulan dari negeri Paman Sam terkait rencana gencatan senjata selama 30 hari. Ukraina pun sudah setuju untuk berunding dengan Rusia dalam sebuah pembicaraan penting di Jeddah pada hari Selasa (11/3) waktu setempat.
“Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina,yaitu untuk melakukan gencatan senjata dan melakukan perundingan segera,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio.
Tanggapan positif dari Ukraina tersebut kemudian mendorong pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencabut pembekuan bantuan militer kepada Ukraina. Amerika Serikat kemudian memperkirakan bahwa ini akan menjadi permulaan akhir dari perang yang sudah berlangsung selama tiga tahun tersebut.
Sekedar mengingatkan kembali Sobat Holopis, invasi Rusia ke Ukriana yang sudah berlangsung sejak 2022 telah mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia dan luka-luka, kemudian menyebabkan jutaan orang harus mengungsi.
Ini merupakan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal kuba di tahun 1962.