JAKARTA – Setelah sempat adu mulut dengan Amerika Serikat, kini Ukraina menyetujui usulan dari negeri Paman Sam terkait rencana gencatan senjata selama 30 hari. Ukraina pun sudah setuju untuk berunding dengan Rusia dalam sebuah pembicaraan penting di Jeddah pada hari Selasa (11/3) waktu setempat.
“Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina,yaitu untuk melakukan gencatan senjata dan melakukan perundingan segera,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio, dikutip Holopis.com, Rabu (12/3).
Tanggapan positif dari Ukraina tersebut kemudian mendorong pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencabut pembekuan bantuan militer kepada Ukraina. Amerika Serikat kemudian memperkirakan bahwa ini akan menjadi permulaan akhir dari perang yang sudah berlangsung selama tiga tahun tersebut.
Marco kemudian mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan tawaran damai kepada Rusia, dan menyerahkan keputusan kepada negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.
“Kami akan sampaikan tawaran ini kepada Rusia dan kami berharap mereka akan setuju untuk berdamai. Bola sekarang ada di tangan mereka,” kata Marco.
Ia juga tak menutup kemungkinan akan ada penolakan dari pihak Rusia. Jika hal itu terjadi. Amerika mengatakan setidaknya mereka tahu apa yang menjadi penghalang perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
“Jika mereka menolak, sayangnya kami akan tahu apa hambatan bagi perdamaian di sini,” lanjutnya.
Sementara itu, Amerika Serikat akan melanjutkan bantuan militer dan pembagian intelijen yang sudah dihentikan pada 28 Februari silam saat perdebatan terjadi antara Presiden Donald Trump dan Presiden Volodymyr Zelenskyy.
Setelah persetujuan Ukraina, Donald Trump mengatakan ia siap kembali menyambut Zelenskyy ke Gedung Putih. Donald Trump juga dikabarkan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan ini.