MAROS – Tujuh pelaku pengeroyokan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur yang videonya viral di Media Sosial (Medsos) di Kabupaten Maros pada Minggu, (16/2) yang lalu akhirnya ditangkap.
Tujuh pelaku ditangkap aparat satuan Reserse Kriminal Polres Maros pada, Selasa (18/2).
Ketujuh pelaku tersebut terekam video amatir dan viral di berbagai platform media sosial sedang melakukan pengeroyokan terhadap anak di bawah umur yang diketahui bernama Fatur (15) warga Desa Tanete Kecamatan Simbang Maros.
Kapolres Maros AKBP Douglas Mahendrajaya mengatakan, ketujuh pelaku telah ditetapakan sebagai tersangka penganiayaan. Hal tersebut dijelaskan Douglas saat menggelar konferensi Pers di Mapolres maros, Selasa (18/2).
“Kurang dari 1×24 jam, Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Maros berhasil menangkap tujuh orang pelaku pengeroyokan terhadap anak di bawah umur,” ujar Douglas Mahendrajaya.
Namun dari tujuh pelaku, kata dia, tiga orang lainnya masih di bawah umur (pelajar).
“Semua pelaku termasuk korban merupakan warga Maros, untuk korban sendiri masih di bawah umur juga,” ungkapnya.
Kapolres Maros Douglas Mahendrajaya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentonelir segala bentuk kekerasan dan premanisme di Kabupaten Maros.
“Kami tegaskan akan menindak keras para pelaku premanisme dan segala bentuk kekerasan di Kabupaten Maros,” janjinya.
Di tempat yang sama Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Pandu Aditya menjelaskan kronologis kejadian penganiayaan tersebut.
Menurut Pandu, kasus penganiayaan ini berawal dari Minggu (16/2), tepatnya di jalan mamminasata, korban bersama kawannya melakukan konvoi sepeda motor.
“Saat melewati tempat para pelaku nongkrong, mereka tersinggung dan tersulut emosinya karena salah satu rombongan menggeber-geber sepeda motornya, di situ para pelaku kemudian mengejar dan melempari batu ke arah rombongan konvoi,” jelasnya.
Karena panik, rombongan konvoi berbalik arah dan korban Fathur (15) terjatuh dan tertinggal konvoi, akibatnya para pelaku kemudian melakukan penganiaayaan secara bersama sama terhadap korban seperti yang terekam video viral di media sosial.
“Kami masih melakukan penyelidikan lanjutan, terindikasi masih ada pelaku lain yang sementara kita kejar. Dalam waktu dekat pasti kita tangkap,” tegas Pandu.
