HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tragedi penembakan brutal terjadi di Universitas Brown, Amerika Serikat. Insiden penembakan itu memicu sejumlah orang terluka.
Pelaku penembakan dilaporkan berpakaian hitam. Aksi pelaku menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai delapan lainnya di Universitas Brown pada Sabtu waktu setempat. Penembakan brutal itu terjadi saat ujian akhir di kampus Ivy League.
Polisi masih memburu pelaku yang diduga masih berkeliaran di area kampus. Di lokasi kampus, polisi saat ini berpencar di seluruh lingkungan kampus untuk mengamankan area lokasi.
“Polisi mencari pelaku di gedung-gedung akademik, halaman belakang, dan beranda selama berjam-jam setelah penembakan terjadi,” demikian pihak berwenang dalam laporan San Fransisco Chronicle, dikutip Holopis.com, pada Minggu, (14/12/2025).
Dari cerita seorang mahasiswa junior Universitas Brown mengaku bersembunyi di ruang bawah tanah gedung universitas. Dia mengatakan kepada Fox News bahwa para mahasiswa lain ketakuan bersembunyi di lantai atas gedung universitas selama penembakan.
Sejumlah mahasiswa berusaha menelepon 911, dan menunggu hampir dua jam sebelum polisi tiba.
“Mereka (mahasiswa lain) membawa kami ke ruang kantor di ruang bawah tanah sekitar seratus orang. Kami telah menyisir gedung, mengumpulkan banyak orang sambil menelepon 911 dan memberi tahu mereka lokasi mereka,” kata mahasiswa melansir dari Fox News.
Mahasiswa itu mengaku takut karena aksi penembak cukup mengerikan. Setiap mahasiswa saling menguatkan dan menanyakan kondisi rekan-rekannya.
“Semua orang saling menanyakan kabar teman-teman mereka,” ujar mahasiswa itu.
Pun, para pejabat Universitas Brown mengimbau agar mahasiswa tetap berlindung di tempat yang dianggap aman. Sebab, polisi masih memburu pelaku penembakan yang sudah membunuh dua orang dan melukai delapan lainnya
“Kampus Brown terus dalam keadaan terkunci,” tulis para pejabat universitas dalam peringatan tersebut.
