HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Rumah Politik Indonesia (RPI) Fernando Emas menilai bahwa sosok Mr. J yang disebut-sebut akan menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) adalah Joko Widodo atau Jokowi, ayah kandung Kaesang Pangarep yang notabane adalah Ketua Umum DPP PSI.
“Saya yakin bahwa Mr J yang pernah disebut oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep sebagai Ketua Pembina merupakan Joko Widodo,” kata Fernando kepada Holopis.com melalui pesan instan, Senin (17/11/2025).
Lantas apakah Jokowi masih memiliki potensi untuk membesarkan partai politik berlambang Gajah tersebut pasca lepas dari perannya sebagai Presiden Republik Indonesia, Fernando berpandangan hal itu masih sangat mungkin.
“Sampai saat ini Jokowi tokoh yang dekat dengan PSI dianggap mampu membantu meningkatkan perolehan suara pada pemilu 2029 yang akan datang. Saya melihat sampai sejauh ini, Jokowi masih memiliki banyak pengikut yang siap mengikuti langkah Jokowi,” ujarnya.
Sejumlah relawan solid Jokowi sampai saat ini pun masih cukup loyal sekalipun mantan Presiden RI dua periode tersebut sudah tidak lagi menjabat di pemerintahan. Salah satu yang dilihat adalah ProJo, relawan garis keras Jokowi yang dipimpin oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Komifo) Kabinet Indonesia Maju, dan juga mantan Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih.
“Dapat dilihat dari bagaimana reaksi para pendukung Jokowi ketika Budi Arie Setiadi menyampaikan terkait dengan perubahan logo Projo dan juga menyampaikan bahwa Projo bukan singkatan dari Pro Jokowi.
Oleh sebab itu, Fernando Emas menilai bahwa Jokowi setidaknya masih memiliki banyak kesempatan untuk melakukan konsolidasi dan membangun kekuatan yang kuat untuk membesarkan PSI sekaligus menjadikan satu-satunya kendaraan politik ayah kandung Wapres Gibran Rakabuming Raka itu pasca dipecat dari keanggotaannya di PDI Perjuangan.
“Masih banyaknya relawan Jokowi yang sampai saat ini masih setia menantikan dan mendukung langkah politik Jokowi. Masih cukup waktu bagi Jokowi untuk melakukan konsolidasi dan strategi untuk memenangkan PSI pada pemilu 2029,” tuturnya.
Di sisi lain, Fernando juga menilai bahwa Gibran maupun Jokowi pun akan sangat memanfaatkan situasi politik tersebut untuk berinvestasi politik menjelang 2029 mendatang. Karena ia yakin Gibran akan didorong ikut dalam kontestasi Pilpres setelah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto saat ini rampung satu periode.
“Apalagi Jokowi perlu mempersiapkan kekuatan politik untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka pada pilpres 2029 yang akan datang,” tukas Fernando.
Lantas bagaimana dengan polemik ijazah yang kini tengah bergemelut hingga di Polda Metro Jaya. Fernando menganggap kasus tersebut tidak akan terlalu berdampak signifikan bagi elektabilitas dan likeabilitas publik kepada sosok Joko Widodo.



