Haris Pertama Harap Polri Harus Bisa Hadir di Hati Rakyat

Berita Relasi :

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP KNPI 2022 – 2025 Haris Pertama mengatakan bahwa momentum di usia 79 tahun patut dijadikan sebagai ajang untuk evaluasi dan refleksi diri bagi institusi Kepolisian Republik Indonesia.

“Usia 79 tahun adalah momen penting bagi Polri untuk berefleksi. Sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat, Polri tak hanya dituntut profesional dan tegas, tetapi juga semakin humanis dan dekat dengan rakyat,” kata Haris dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Selasa (1/7/2025).

Ia mengingatkan bahwa Polri adalah unsur lembaga negara yang harus menjadi pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat tanpa pandang bulu. Jangan sampai institusi ini malah menjadi alat untuk menggebuk rakyat demi menjadi bekingan kekuasaan.

“Era demokrasi modern, polisi bukan alat kekuasaan, tapi representasi negara yang paling dekat dengan warga,” ujarnya.

Ia pun mengutip seorang ilmuan Amerika Serikat, yakni David H. Bayley dalam buku Police for the Future yang ditulis pada tahun 1994 lalu. Di mana legitimasi polisi tidak berasal dari senjata, akan tetapi berasal dari kepercayaan publik.

Di samping itu, ia juga memberikan paparan tentang makna slogan Polri sebagai pengayim, pelindung dan pelayan masyarakat. Menurut perspektifnya, pengayom yang ada dalam tagline tersebut pada hari ini bukan berarti dominasi atas masyarakat, melainkan kemampuan melindungi dengan empati dan adil.

Sementara pelindung, artinya tidak intimidatif, melainkan melindungi semua kalangan, termasuk kelompok rentan. Begitu juga dengan pelayan yang memiliki arti memberi rasa aman dan nyaman, bukan sekadar menjalankan prosedur administratif.

“Pendekatan community policing menjadi kunci. Skolnick dan Bayley (1988) menekankan pentingnya membangun relasi sosial antara polisi dan masyarakat agar tercipta ketertiban yang lahir dari partisipasi warga, bukan karena rasa takut,” tutur Haris.

Dalam merefleksikan 79 tahun Polri, Haris yang juga alumni Himpinan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut mengingatkan bahwa reformasi institusi melalui program PRESISI telah menjadi langkah awal bagi keberlangsungan Polri.

“Namun tantangannya kini adalah konsistensi implementasi hingga level paling bawah. Maka Polisi harus hadir bukan hanya di tengah masyarakat, tapi juga hadir dalam hati masyarakat,” paparnya.

Lebih lanjut, Haris Pertama juga menjelaskan bahwa ada sebuah laporan dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada tahun 2011, bahwa penanganan berbasis hak asasi manusia (HAM) sangat efektif untuk memberikan akses panjang di hari masyarakat.

“Bahwa pendekatan berbasis hak asasi manusia justru meningkatkan efektivitas jangka panjang kepolisian. Jadi, polisi humanis bukan berarti lunak, tapi tahu kapan bersikap tegas dan kapan merangkul dengan bijak,” ucapnya.

Dalam rangka menyambut HUT 79 Polri, Haris pun menyampaikan ucapan selamat atas bertambahnya usia Korps Bhayangkara tersebut. Ia ingin agar Polri ke depan lebih meningkatkan kualitas diri, dan pelayanan terhadap masyarakat.

“Selamat Hari Bhayangkara ke-79. Mari kita wujudkan Polri yang profesional dan modern, tapi tetap membumi, humanis, dan menjadi sahabat rakyat,” pungkas Haris Pertama.

Icon Holopis.com
Ikuti kami di Google News lalu klik ikon bintang. Atau kamu juga bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapat update 10 berita pilihan redaksi dan breaking news.
Web Hosting Bisnis

Berita Terbaru

Jangan Lewatkan