HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim menyuarakan keprihatinannya terkait belum optimalnya potensi kerja sama perdagangan dan Investasi antara Indonesia dan Malaysia.
Dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Anwar menekankan perlunya kedua negara mengambil langkah strategis demi memajukan ekonomi kawasan.
“Potensi investasi dan perdagangan antara negara kita sangat besar, namun kami berdua merasa bahwa potensi ini belum dimaksimalkan. Ini tentu merugikan, mengingat eratnya hubungan persahabatan kita,” ujar Anwar di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Holopis.com, Jumat (27/6),
BACA JUGA
- Trisula Program Prioritas Prabowo jadi ‘Jurus’ Mengentaskan Kemiskinan dan Pemerataan Pembangunan
- Yusril Tarik Ucapannya Perihal Gibran Bakal Ngantor di Papua
- Yusril Bilang Presiden Prabowo Perintahkan Gibran Ngantor di Papua, Ini Tujuannya
- Prabowo Bakal Entaskan Kemiskinan Lewat Peluncuran 3 Program Utama
- Malaysia Lagi-Lagi Bikin Ulah, Klaim Pacu Jalur yang Lagi Viral di Seluruh Dunia
Ia mengungkapkan, dirinya dan Presiden Prabowo sependapat bahwa sudah saatnya kedua negara meningkatkan sinergi ekonomi, mengingat besarnya peluang yang tersedia di antara dua negara serumpun.
Lebih lanjut, Anwar menyebut bahwa baik Indonesia maupun Malaysia memiliki kekuatan dalam skala domestik, bilateral, hingga kawasan ASEAN untuk bersama-sama merespons tantangan ekonomi global, termasuk terkait isu tarif dan ketegangan geopolitik.
“Saya setuju dengan pandangan Presiden, bahwa segala langkah yang masuk akal harus kita ambil untuk meningkatkan investasi dan kerja sama ekonomi,” ucap Anwar.
Dalam forum bilateral tersebut, selain isu ekonomi, Anwar dan Prabowo turut menyinggung perkembangan situasi internasional, terutama mengenai konflik kemanusiaan yang masih berlangsung di beberapa negara.
Anwar menyoroti kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan, dan menyatakan dukungan penuh Malaysia terhadap kedaulatan negara-negara yang menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia.
“Kita dengan tegas mengecam kebiadaban Israel yang menyebabkan genosida. Meskipun ada rasa lega sementara karena adanya ceasefire (gencatan senjata) antara Israel dan Iran, Malaysia tetap menyuarakan sikap keras terhadap pelanggaran Israel atas Iran. Kami mendukung hak Iran untuk mempertahankan martabat, integritas, dan kedaulatan negaranya,” tegasnya.
