Senin, 27 Jan 2025
Senin, 27 Januari 2025
Holopis.comNewsEkobizKinerja Rupiah Sepekan Menguat Ditopang Sentimen Global

Kinerja Rupiah Sepekan Menguat Ditopang Sentimen Global

JAKARTA – Sepanjang pekan perdagangan 20-24 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan penguatan signifikan.

Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip Holopis.com, Minggu (26/1), kurs rupiah spot menguat 1,27 persen, ditutup pada level Rp16.171 per dolar AS dibandingkan Rp16.380 per dolar AS di awal pekan.

Pada perdagangan Jumat (24/1) lalu, mata uang garuda bahkan mencatat kenaikan harian sebesar 0,69 persen.

Senada, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan, ditutup pada level Rp16.200 per dolar AS, naik dari Rp16.372 di awal pekan.

Penguatan rupiah ini sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS (DXY) yang mencatat penurunan 0,65 persen pada Jumat, ditutup di level 107,44. Dalam sepekan, DXY terkoreksi hingga 1,47 persen, dengan penurunan harian terakhir sebesar 0,31 persen ke posisi 107,73.

Faktor Global Penopang Rupiah

Menurut pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, beberapa faktor global memberikan tekanan pada indeks dolar AS. Salah satunya adalah kebijakan Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan rencana pengenaan tarif baru terhadap berbagai negara.

Trump menyatakan akan memberlakukan tarif 10 persen terhadap impor China mulai 1 Februari 2025, sekaligus mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Uni Eropa dan Rusia. Kebijakan ini diproyeksikan memberikan dampak signifikan terhadap perdagangan global.

“Trump akan menambahkan tarif baru pada ancaman sanksi terhadap Rusia apabila negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina, dan hal ini dapat diterapkan juga ke negara-negara peserta lainnya,” ujarnya dalam riset hariannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/1).

Di sisi lain, kebijakan moneter Jepang turut memengaruhi sentimen pasar. Bank of Japan (BoJ) menaikkan suku bunga acuan dari 0,25 persen menjadi 0,5 persen, mencerminkan pemulihan ekonomi Jepang yang berkelanjutan.

Optimisme dari Dalam Negeri

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) tetap optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia pada 2025. Ibrahim menyebutkan, pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan berada di kisaran 4,7-5,5 persen, dan diproyeksikan meningkat pada 2026 menjadi 4,8-5,6 persen.

Optimisme ini didukung oleh inflasi yang tetap terkendali pada target BI sebesar 2,5±1 persen. BI juga terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tetap sesuai fundamental ekonomi.

Sebagai langkah stimulasi, BI sebelumnya menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang terkendali.

Prediksi Pergerakan Rupiah

Melihat tren penguatan ini, Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan Kamis pekan depan akan bergerak fluktuatif, namun cenderung menguat di kisaran Rp16.110 hingga Rp16.180 per dolar AS.

Dengan didukung sentimen global dan kebijakan domestik yang solid, rupiah berpotensi menjaga tren positifnya dalam beberapa waktu mendatang.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Berita Prabowo Subianto

BERITA TERBARU

Viral