JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait kebijakan ekonomi Presiden Argentina, Javier Milei yang terbilang cukup kontroversial belakangan ini, salah satunya memotong gaji pejabat hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Meskipun kebijakan tersebut terbilang sukses membuat APBN Argentina surplus dan inflasi menurun drastis, namun Sri Mulyani menegaskan Indonesia tidak akan menerapkan kebijakan tersebut.
“Indonesia di dalam mendesain APBN tentu dikaitkan dengan kondisi ekonomi kita, jadi kita tidak bisa menjiplak ekonomi lain karena kondisi kita berbeda,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK, Jumat (24/1) seperti dikutip Holopis.com.
Bendahara Negara itu menjelaskan, bahwa kondisi perekonomian di Argentina memang terus mengalami pemburukan, bahkan beberapa kali mengalami krisi ekonomi.
“Nah kalau satu namanya bukan tren, mungkin kasus ya, karena Argentina kondisi ekonomi dalam situasi yang sangat berbeda dibandingkan emerging market yang lain, mereka terus-menerus dalam krisis,” tegasnya.
Namun Sri Mulyani menilai, gebrak kebijakan yang ditempuh Presiden Argentina tersebut telah sesuai dengan permasalahan ekonomi di negaranya. Sebab menurutnya, kebijakan pemerintah tentu akan menyesuaikan dengan permasalahan yang ada.
“Dan sekarang memiliki presiden yang mungkin totally beda pandangan atau approach-nya, yang mungkin dibutuhkan untuk kondisi perekonomian Argentina sendiri,” ujarnya.
Sedangkan, Pemerintah Indonesia sendiri masih menjadikan APBN sebagai bantalan perekonomian nasional. Dengan ini, kebijakan yang ditempuh pemerintah telah disesuaikan dengan permasalahan ekonomi yang terjadi di lapangan.
“Tadi inflasi kita di 2 plus minus 1 persen yang kita sampaikan tadi, di Argentina inflasinya mencapai lebih dari 70 persen, so it’s totally different, debt to GDP ratio mereka berbeda, exposure mereka terhadap utang, terhadap kondisi ekonomi domestik, maupun terhadap nilai tukar, sangat beda dengan kita,” tandasnya.
“Jadi kita juga mendesain APBN berdasarkan kondisi dan tujuan ekonomi kita, bagaimana APBN tadi menjadi katalis terhadap produktivitas,” pungkasnya.