JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mengatakan hingga saat ini musibah Banjir imbas luapan sungai Tuntang masih berpengaruh pada jalur kereta api di Km 32+5/7 antara Stasiun Gubug dan Stasiun Karangjati, Kabupaten Grobogan. Di mana menyebabkan terganggunya sejumlah perjalanan kereta api yang melintasi di petak lintas jalur rel antara Semarang Tawang – Cepu – Surabaya Pasar Turi (Jalur Utara).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, update hingga Kamis (23/1) pukul 17.00 WIB, kondisi beberapa kereta api terpaksa dibatalkan, seperti KA Blora Jaya dan Kedung Sepur. Sementara sejumlah kereta lainnya dialihkan ke rute alternatif dengan pola operasi memutar seperti KA Jayabaya, KA Blambangan Ekspres, KA Dharmawangsa, KA Blambangan Ekspres, KA Sembrani, dan Argo Bromo Anggrek.
“KAI terus melakukan berbagai langkah untuk menangani luapan air yang mengganggu operasional jalur KA tersebut. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memulihkan jalur kereta api agar dapat segera kembali beroperasi secara normal,” katanya di Jakarta.
Didiek menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah mengerahkan ratusan petugas jalan rel dan jembatan, serta menggunakan Kereta Api Balas (KLB Balas) untuk mengangkut material langsung ke lokasi perbaikan. Seluruh proses dilakukan secara terukur dengan prioritas pada keselamatan pekerja dan percepatan pemulihan jalur.
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, KAI telah berkolaborasi dengan BNPB, BBWS dan BTP Jateng tengah mematangkan rencana pembangunan tanggul di sisi jalur kereta api untuk mengurangi risiko kerusakan akibat bencana di masa mendatang.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan jalur KA terhadap potensi bencana seperti banjir atau longsoran, sehingga perjalanan kereta api di masa mendatang akan lebih aman dan lancar,” tutupnya.