JAKARTA – Aliansi Peduli Amerika (APA) Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (USA) di Gambir, Jakarta Pusat.
Juru bicara aksi solidaritas kemanusiaan APA Indonesia, Denny Wahyudi mengatakan bahwa jangan sampai ada masyarakat Indonesia yang salah memberikan narasi terhadap musibah kebakaran hebat yang melanda kawasan Los Angeles.
“Tragedi kebakaran besar yang melanda Los Angeles baru-baru ini menggugah rasa kemanusiaan dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Jangan ada yang menyebut itu adzab, kita berempati,” kata Denny dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (15/1).
Dengan membawa misi Kemanusiaan, peserta aksi membawa karton putih dengan tulisan pesan-pesan dukungan dan harapan untuk korban kebakaran. Kegiatan tersebut murni bertujuan untuk menunjukkan bahwa empati melintasi batas geografis dan menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas lintas bangsa.
“Kami hadir di sini untuk menyatakan bahwa rasa duka mereka adalah duka kita juga. Karton putih ini adalah simbol harapan, bahwa dalam setiap tragedi, ada kekuatan untuk bangkit bersama, walaupun hanya 6 orang warga Indonesia ini bentuk kepedulian kami,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tragedi seperti ini adalah panggilan global bagi semua pihak untuk bersatu dalam kemanusiaan. Oleh sebab itu, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk saling mengulurkan tangan dalam rangka memberikan kepedulian kepada masyarakat di Los Angeles dalam perspektif kemanusiaan.
“Kami percaya bahwa solidaritas lintas negara dapat memperkuat harapan di tengah bencana. Apa yang terjadi di Los Angeles adalah pengingat bahwa kita semua, sebagai manusia, terhubung oleh empati,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Archipelago Times, Abdullah Kelrey yang turut hadir dalam aksi solidaritas tersebut mengaku ingin memberikan mendukung moril atas aksi APA Indonesia. Menurutnya, media memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan pesan solidaritas ke seluruh dunia.
“Sebagai media, tugas kami adalah memastikan bahwa pesan kemanusiaan ini tidak hanya sampai ke masyarakat Indonesia, tetapi juga kepada komunitas internasional,” kata Abdullah dalam paparannya.
Menurutnya, perspektif kemanusiaan menjadi penting didengungkan dalam kegiatan moralitas tersebut. Sebab bagaimanapun, warga Amerika yang dilanda musibah kebakaran tersebut adalah sesama manusia.