yandex
Minggu, 5 Januari 2025

Joe Biden Sebut Pelaku Terorisme New Orleans Menganut Paham ISIS

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa tersangka serangan mematikan di wilayah New Orleans dikabarkan adalah seorang warga negara Amerika Serikat yang pernah mengabdi kepada militer Amerika Serikat.

Pelaku yang diketahui bernama Shamsud-Din Jabbar tersebut juga dikabarkan berasal dari Texas, Amerika Serikat.

“Inilah yang kita ketahui sejauh ini, FBI sudah melaporkan kepada saya pembunuhnya adalah warga negara Amerika Serikat, lahir di Texas dan mengabdi kepada militer Amerika Serikat,” kata Joe Biden, dikutip Holopis.com, Kamis (2/1).

Joe Biden lalu mengatakan bahwa pihaknya menemukan sebuah video yang menunjukkan si pelaku terindikasi terinspirasi dari ISIS. Dalam video itu, Joe Biden mengatakan ia memiliki keinginan untuk membunuh.

“FBI juga melaporkan kepada saya bahwa beberapa jam sebelum serangan, ia mengunggah video di media sosial, mengindikasi terinspirasi dari ISIS. Mengekpresikan keinginan untuk membunuh. Bendera ISIS ditemukan di kendaraannya,” kata Joe Biden.

Joe Biden juga mengatakan bahwa bahan-bahan peledak juga ditemukan di kendaraan si pelaku. Tak hanya di dalam kendaraan, berbagai bahan peledak juga ditemukan di sekitar.

“Kemungkinan bahan-bahan peledak juga ditemukan di kendaraannya, dan lebih banyak ledakan ditemukan di sekitar,” lanjut Joe Biden.

Seperti yang diberitakan Holopis.com sebelumnya, 15 orang meninggal dunia akibat seorang pria menabrakkan mobil truk ke arah kerumunan yang sedang merayakan tahun baru. Agen Spesial FBI New Orleans, Althea Duncan mengatakan bahwa pihaknya curiga bahwa Jabbar tidak bergerak sendiri dalam melakukan serangannya.

“Kami tidak yakin Jabbar adalah satu-satunya yang bertanggung jawab,” kata Althea Duncan.

FBI saat ini sedang mengorek informasi dan mencari tahu terkait siapa saja yang memiliki hubungan dengan Jabbar, serta mengumumkan bahwa mereka membutuhkan bantuan publik.

Mereka meminta warga yang berkomunikasi dengan Jabbar dalam beberapa jam belakangan ini agar melapor kepada tim penyidik.

“Kami secara agresif mencari menyelidiki semua lead, termasuk koleganya yang diketahui. Karena itu lah kami membutuhkan bantuan publik. Kami meminta agar siapa pun yang berinteraksi dengan Shamsud-Din Jabbar dalam 72 tahun terakhir untuk menghubungi kami,” kata Althea.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral