BABEL – Kapolda Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo memberikan pesan tegas kepada seluruh jajaran Polri di semua level di bawah naungan Polda Babel agar tidak ada yang bersentuhan dengan praktik permainan maupun bismis judi online.

Apalagi kata Pandowo, ketegasan itu sudah ditunjukkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI beberapa waktu yang lalu.

“Bapak Kapolri berpesan dan beliau menyampaikan, kalau saya terlibat judi onlien maka beliau siap dicopot,” kata Pandowo dalam apel pasukan di kantornya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (21/11).

Menurut mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat tersebut, apa yang disampaikan oleh Kapolri harus menjadi alarm bagi semua jajaran Polri di seluruh Indonesia, ada konsekuensi kerasa dari institusi jika mereka terlibat dalam praktik judi online.

“Ini sinyal bagi kita semuanya, jadi sen bagi kita semua,” ujarnya.

Dengan demikian, Pandowo meminta dengan tegas semua anggotanya tak ada yang bermain judi online.

“Sebagai wujud loyalitas kita kepada Bapak Kapolri, jangan sampai ada anggota juga yang selalu dilakukan pemeriksaan oleh Pak Irwasda, oleh Kabid TIK masih ada judi online,” tukasnya.

Tidak hanya sekadar judi online, Jenderal Polisi bintang dua ini pun meminta semua anggotanya juga tak terlibat apaun dalam semua praktik judi.

“Bapak Kapolri sudah pasang badan, kalau terlibat judi online siap-siap tanggung jawab. Nah, jangan sampai di Polda Bangka Belitung ini ditemukan masih ada anggota terlibat tidak hanya judi onlien, tapi bentuk judi apa pun,” sambungnya.

Pesan ini penting disampaikan, karena daya rusak dari praktik judi online sangat besar. Tak sekadar mengancam karir, bahkan bisa sampai merusak rumah tangga.

“Kalau saudara sudah sekali mencoba, ketagihan sedikit, akan rusak segalanya, ekonomi, karir, rumah tangga, hubungan kerabat, semuanya rusak,” tegas Irjen Pol Pandowo.

Netralitas Polri di Pilkada 2024

Lebih lanjut soal Pilkada 2024, ia juga menyerukan kepada semua jajaran Polri baik di level Polres hingga Polsek, agar tetap menjunjung tinggi netralitas dalam Pemilu.

“Netralitas anggota betul-betul melaksanakan tugas pokok yang melakukan pengamanan. Jaga netralitas, tidak boleh memberikan fasilitas, tidak boleh dibantu, tidak boleh pasang spanduk, tidak bokeh membantu kampanye,” serunya.

Oleh sebab itu, Irjen Pol Hendro Pandowo meminta semua satuan kerja (Satker) dan pimpinannya agar selalu mengedukasi dan mendidik anggotanya agar tudak kecolongan melakukan praktik politik praktis.

“Silakan Satker, Kapolres, untuk menyampaikan itu,” pungkasnya.