HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bakal memantau perkembangan kekuatan ekonomi negara-negara lain di tengah tingginya ketidakpastian global.

Dia pun mengaku, bakal memantau berbagai perkembangan ekonomi global termasuk dalam hal ini agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) yang saat ini tengah berlangsung di Amerika Serikat (AS).

Hal ini dilakukannya, mengingat Indonesia dan negara-negara di kawasan ASEAN masih mengandalkan konsumsi di Eropa, China, maupun konsumsi di Amerika Serikat (AS).

Terlebih juga, pertumbuhan ekonomi dunia yang saat ini sekitar 3 persen masih jauh dari angka pertumbuhan di masa pra-pandemi Covid, di mana pertumbuhan ekonomi global saat itu relatif solid di angka 6 persen.

“Jadi seluruh dunia masih melihat bahwa global belum baik-baik saja. Sehingga kita juga harus memperhatikan perkembangan kekuatan ekonomi di negara-negara lain,” ujar Airlangga kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (5/11).

Airlangga menilai, pemantauan dinamika Pilpres AS diperlukan lantaran kebijakan negara sedikit banyak bakal berubah pasca berganti kepemimpinan.

Ia lantas menyoroti turunnya jumlah kelas menengah di Amerika, yang menurutnya akan mengurangi permintaan (demand) sejumlah barang dan jasa di Indonesia.

Tak heran, kata Airlangga, presiden terpilih nantinya akan memperbaiki jumlah kelas menengah di negara yang ia pimpin.

“Itu makanya pekerjaan presiden terpilih itu penting untuk mengangkat kelas menengah. Nah, bagi Indonesia, tentu kelas menengah yang turun akan mengurangi demand terhadap produk-produk Indonesia,” ucapnya.

Di sisi lain, Airlangga juga menyebut kepemimpinan di AS akan berpengaruh terhadap situasi perang, baik di Ukraina dan Israel, di mana kedua perang itu mempengaruhi harga-harga, salah satunya harga minyak dunia.