HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berencana menghapus utang para petani hingga nelayan yang ada di bank. Rencana itu sebagaimana disampaikan oleh Hashim Djojohadikusumo.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra yang sekaligus adik Presiden Prabowo itu menyampaikan, bahwa pemutihan utang tersebut bertujuan untuk memulihkan akses penyaluran kredit para petani dan nelayan.

Sebab menurutnya, setidaknya ada jutaan petani dan nelayan yang selama ini terbebani dengan utang lama di bank. Sebab pada akhirnya membuat para petani dan nelayan harus berurusan dengan rentenir dan pinjol.

“Ada jutaan petani dan nelayan yang terbebani utang lama. Ada utang yang sudah dua puluh tahun lalu, ada yang dari tahun 1998, ada juga yang dari 2008,” ujarnya dalam keterangannya dalam sebuah diskusi, yang dikutip Jumat (25/10).

“Sekitar 5-6 juta petani dan nelayan terpaksa beralih ke rentenir serta pinjaman online, karena tidak bisa pinjam uang dari bank,” tambah Hashim.

Adapun untuk implementasinya, Hashim menyampaikan Presiden akan segera menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang pemutihan utang para petani dan nelayan.

“Waktu itu saya sampaikan ke Bapak Presiden Prabowo bahwa ini harus diubah. Mungkin minggu depan Pak Prabowo akan tanda tangan Perpres pemutihan, sedang disiapkan Menteri Hukum Pak Supratman sesuai dengan Undang-undang,” lanjutnya.

Hashim berharap masyarakat, khususnya para petani dan nelayan akan mendapatkan dampak positif dari rencana tersebut. Menurutnya, kebijakan pemutihan utang bank ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengentas kemiskinan.

“Saya berharap masyarakat mendapat kesempatan pinjam lagi ke bank. Itu salah satu langkah pengentasan kemiskinan. Dengan demikian 30-40 juta manusia akan dapat dampak yang positif ke depannya,” pungkas Hashim.