HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penanganan perkara oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) saat ini berfokus pada membangun kasus atau case building guna penyelamatan kerugian negara akibat perbuatan rasuah.

Namun, penyelamatan aset dari praktik korupsi melalui case building itu tak mengenyampingkan kegiatan senyap Oprasi Tangkap Tangan (OTT). 

“KPK saat ini fokus penanganan perkaranya itu sudah, bukan bergeser, ya, tapi kita berfokus ke case building yang berfokus pada kerugian negara yang besar,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto dalam tayangan ‘Tanya Jubir’ di akun Instagram resmi KPK RI, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (25/10). 

Disebutkan, kasus yang menimbulkan kerugian negara menjadi fokusnya saat ini bertujuan agar penyelamatan aset dari praktik korupsi bisa lebih maksimal ke depan. Hanya saja, Tessa tak menampik kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang berhasil menjerat banyak pelaku korupsi lebih melekat dan tenar dikalangan masyarakat. 

“Tangkap tangan itu cenderung mudah ya, ada informasi, ada pemberi ada penerima ada barang bukti langsung ditangkap selesai. Nah, tetapi dalam jangka panjangnya tentunya, kita menginginkan adanya penyelamatan aset yang lebih besar. Proses pengadaan yang sifatnya atau yang jumlahnya tentunya sampai triliunan, dan ini tidak bisa atau penanganannya bukan lagi tangkap tangan,” ungkap Tessa.

Meski begitu, operasi senyap akan tetap dilakukan KPK ketika mengetahui adanya praktik suap di lapangan.

“Walau mungkin tangkap tangan tidak menjadi fokus, tetapi masih tetap bisa dilakukan,” tandas Tessa.