HOLOPIS.COM, JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan dirinya kembali mau bergabung di kabinet Prabowo-Gibran setelah sebelumnya sempat menyatakan pensiun.

Dalam unggahan di akun instagram pribadinya, Luhut menyebut bahwa Prabowo Subianto meminta restu secara langsung kepada istrinya saat momen Gala Dinner AKABRI 67/70 yang dilaksanakan di Gedung Sopo Del Tower beberapa waktu lalu.

“Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau meminta izin kepada istri saya untuk ‘memperbolehkan’ suaminya ini menerima tanggung jawab baru di posisi yang baru,” tulis Luhut dalam unggahannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (21/10).

Luhut pun menyebut, istrinya tidak banyak bicara dan sebatas merespon permintaan Prabowo Subianto dengan senyuman.

“Saat itu, istri saya hanya tersenyum lebar saja,” imbuhnya.

Luhut kemudian menegaskan bahwa sebagai prajurit, dirinya harus selalu siap melangkah ketika panggilan tugas datang.

“Saya menerima amanat ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas ini bukan sekadar posisi, tetapi panggilan untuk mengabdi kepada negara, memberikan yang terbaik bagi bangsa,” jelasnya.

Mantan Menko Marinvest itu kemudian menceritakan momen ketika dirinya berpamitan kepada istrinya untuk menghadiri pelantikan dirinya sebagai Dewan Perekonomian Nasional.

“Pagi ini, sebelum berangkat ke Istana Negara, saya berpamitan sambil memeluknya. Ia tidak bisa mendampingi saya hari ini karena ada jadwal check up kesehatan,” bebernya.

“Pesannya hanya satu, bahwa saya harus pandai-pandai jaga kesehatan sehingga bisa bekerja secara maksimal untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” sambungnya.

Untuk diketahui, sewaktu masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut mengklaim menolak tawaran Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai menteri di kabinet pemerintahannya.

Hal itu disampaikan Luhut usai menghadiri rangkaian acara jelang World Water Forum (WWF) ke-10 yang bakal berlangsung di Bali, Sabtu 18 Mei 2024.

“Beliau (Prabowo Subianto) sudah minta. Saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri, saya tidak,” kata Luhut dalam keterangannya.

Kendati demikian, Luhut menyatakan tetap bersedia membantu Prabowo menjalankan pemerintahan, namun dengan peran lain, yakni sebagai penasihat.

“Tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta,” ujarnya.

Luhut menyampaikan, bahwa Prabowo merupakan sosok patriotisme. Karenanya, ia meyakini sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu akan berbuak yang terbaik bagi bangsa Indonesia saat menjalankan tugasnya sebagai Presiden nanti.