Sabtu, 5 Oktober 2024
Sabtu, 5 Oktober 2024
NewsEkobizHarga Beras Indonesia Disebut Paling Mahal di ASEAN, Begini Kata Jokowi

Harga Beras Indonesia Disebut Paling Mahal di ASEAN, Begini Kata Jokowi

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Dunia menyebut, bahwa harga beras di Indonesia merupakan yang paling mahal di kawasan ASEAN. Bahkan tingkat harga beras di Tanah Air di sebut 20 persen lebih mahal ketimbang negara lain.

Selain itu, Bank Dunia juga menyoroti ihwal rata-rata pendapatan petani padi di Indonesia yang disebut tidak sebanding dengan kenaikan harga beras, bahkan lebih rendah ketimbang petani yang menanam jenis hortikultura.

Merespon hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, mahalnya harga beras di Indonesia karena dipicu oleh harga beras impor yang dihitung dengan skema free on board atau FOB.

“Coba dilihat harga beras FOB itu berapa kira-kira 530 sampai 600 US dollar ditambah cost freight kira-kira 40 US (dollar) coba dihitung berapa. Kalau mau membandingkan itu harusnya itu di konsumen. Itu akan kelihatan,” kata Jokowi dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (26/9).

Presiden menilai bahwa harga beras impor dengan skema FOB itu sudah terbilang mahal, yakni 530-600 dolar AS per ton atau sekitar Rp8 juta sampai Rp9 juta per ton.

Kemudian, ada juga biaya pengiriman barang melalui laut atau cost freight yang harus dibayar Indonesia sebagai pengimpor beras, yakni sebesar 40 dolar AS per ton atau sekitar Rp600 ribu per ton.

Dari paparan tersebut, dapat dikalkulasikan harga beras impor menjadi Rp8,6 juta sampai Rp9,6 juta per ton atau sekitar Rp8.600 sampai Rp9.600 per kg.

Sistem perdagangan dengan FOB adalah penjual bertanggung jawab atas barang hanya sampai di kapal di pelabuhan pengiriman. Setelah itu, semua tanggung jawab atas barang ada di pihak pembeli.

Sementara itu berbicara tentang pendapatan petani yang dianggap rendah oleh Bank Dunia, Presiden menekankan bahwa harga jual petani dipengaruhi oleh harga beras atau gabah kering panen, jika tidak ada distorsi di lapangan.

Saat ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjaga agar harga gabah kering panen di tingkat petani pada level Rp6.000 per kg, agar petani tetap mendapat untung dan di sisi lain harga beras di tingkat konsumen masih terkendali.

“Cek di petani harga gabah berapa. Dulu Rp4.200 (per kg) sekarang Rp6.000 (per kg). Itu gabah ya bukan beras, dari situ kelihatan NTP juga dicek di lapangan,” kata Presiden Jokowi pula.

Google News

Temukan kamu di Google News dan jangan lupa klik ikon bintang untuk mengetahui semua berita terbaru dari kami.

WhatsApp Channel

Follow WhatsApp Channel Holopis.com untuk mendapatkan 10 berita terbaru setiap hari dari tim Redaksi.

Baca Juga

Loading...
Loading...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
HOLOPIS

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Bangga Kopi Indonesia, Mendag Zulkifli Hasan Dukung Ekspor Kopi

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung upaya...

KAI Sebut Ada 50,98 Juta Ton Barang Telah Diangkut Hingga Triwulan

HOLOPIS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan...

Prospek Ekonomi Global Makin Mengkhawatirkan, Wamenkeu Ungkap Bocorannya  

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Thomas Djiwandono menyebut ketidakpastian ekonomi global yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini bakal berlanjut di dua tahun mendatang, yakni pada periode 2025-2026.

KAI Cetak Dua Rekor MURI Pada Rangkaian Perayaan HUT ke-79

HOLOPIS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) berhasil...