Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan memberikan apresiasi terhadap Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yang disebut-sebut punya peran besar di balik pembatalan pengesahan Undang-undang Pilkada, serta kondusifitas pengamanan aksi demonstrasi peringatan darurat Indonesia yang berlangsung di Gedung DPR RI, pada Kamis (22/8) lalu.

Pujian kepada Prabowo tersebut disampaikan anggota parlemen yang sekaligus kader PDI Perjuangan (PDIP) dalam rapat bersama Menkumham RI, Supratman Andi Agtas, di Gedung DPR RI, Jumat (23/8).

Dikatakannya, Prabowo yang selama ini dicap sebagai sosok yang otoriter, ternyata miliki niat yang begitu baik untuk mengawal konstitusi. Hal itu mulai dicurigainya saat melihat pengamanan aksi demo Garuda Biru itu tidak begitu ketat. Padahal rencana aksi besar-besaran sudah terdengar sejak malam hari, sebelum aksi berlangsung.

“Malam hari saya dapat info akan ada gelombang massa. Nah pagi harinya saya curiga kok pengamanan DPR begini aja. Laporan kami katanya gelombang massanya besar. Makanya saya bilang ini ada sisi positifnya. Kok tiba-tiba jam 10 paripurnanya ditunda, ini sisi positifnya,” kata Arteria, Jumat (23/8) seperti dikutip Holopis.com.

Namun yang ia kagetkan, ternyata aparat keamanan seolah membiarkan tindakan massa aksi yang terus merongrong masuk hingga pada akhirnya berhasil menjebol pagar DPR, tak lama setelah aksi dimulai.

“Siang hari bisa-bisanya pagar DPR dipretelin tidak ada yang menghambat. Coba zaman dulu pak, digebuk pak,” kata Arteria.

“Sorenya mahasiswa masuk dibiarkan saja. Kalau ada gesekan dikit wajar saja. Saya bilang, ini kasihan ini Kapoldanya, di satu pihak dia harus humanis di pihak lain dia harus amankan objek vital negara,” ungkapnya.

Arteria pun mengklaim, bahwa ada peran Prabowo Subianto atas kondusifnya pengamanan maupun batalnya pengesahan RUU Pilkada yang seharusnya disahkan dalam rapat paripurna DPR RI, yang sedianya berlangsung pada Kamis (22/8) lalu.

Saat itulah, Arteria mengungkapkan dirinya tidak menyangka Prabowo yang selama ini disebut sebagai sosok yang otoriter, ternyata memiliki sisi positif sebagai seorang negarawan yang menjaga demokrasi.

“Kesimpulannya apa? ini saya bicara apa adanya yang saya sampaikan juga ke banyak teman-teman, ini mohon maaf ini, kalau tidak ada Pak Prabowo tidak bisa kejadian pak,” ucap Arteria.