HOLOPIS.COM, JAKARTA – Progres pembubaran kelompok radikal dan ekstremis Jamaah Islamiyah di seluruh Indonesia mulai dilakukan secara maraton. Setelah diawali dari Sentul, kali ini kegiatan pembubaran dilakukan di Klaten, Jawa Tengah.
Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah, Ustad Bambang Sukirno menerangkan, bahwa pembubaran organisasi mereka merupakan langkah dan kesepakatan para amir.
“Tujuan pembubaran Jamaah Islamiyah ini adalah untuk kembali ke pangkuan NKRI yang mana ini menjadi kesepakatan para tokoh-tokoh senior Eks Jamaah Islamiyah,” kata Bambang Sukirno dalam kegiatan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah di Gedung Grand Haji Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (11/8) seperti dikutip Holopis.com.
Maka dari itu, para mantan amir Jamaah Islamiyah pun mengajak kepada seluruh eks jamaah untuk melihat bahwa Indonesia sebenarnya adalah negara yang harus diakui sebagai negara yang merdeka, yang kemudian harus diisi kemerdekaannya dengan kegiatan yang membangun secara konstruktif.
Bahkan Bambang juga mengajak seluruh eks Jamaah Islamiyah untuk hadir dalam upacara HUT 79 RI yang akan diperingati secara serentak pada tanggal 17 Agustus 2024 di seluruh Indonesia.
Setidaknya, 541 orang yang hadir sepakat dan memahami mengapa Jamaah Islamiyah harus bubar, agar bisa mengubah pola pikir dan pemahaman tentang makna jihad yang sebenarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ust Asalam juga menyampaikan mengapa para amir Jamaah Islamiyah memutuskan untuk membubarkan Jamaah Islamiyah. Sebab, wacana untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam adalah salah, apalagi sampai memerangi orang non muslim dengan cara melakukan serangan bom di Indonesia.
“Sejarah kemerdekaan negara Indonesia ini juga diwakili para ulama, di mana para ulama juga ikut serta merumuskan dasar negara dan sampai sekarang menjadi pedoman untuk kehidupan bernegara,” ujarnya.
Pada konteks negara, Indonesia menurut Asalam adalah negara yang sudah Islami. Sebab Indonesia dipimpin oleh Presiden yang beragama Islam. Kemudian syariat Islam pun sangat diakomodir oleh negara melalui instrumen hukumnya. Hal ini yang harus dipahami oleh semua eks Jamaah Islamiyah bahwa Indonesia sudah sangat ideal untuk umat Islam.
“Indonesia merupakan negara Islam, karena Indonesia di pimpin seorang pemimpin muslim, masyarakat mayoritas muslim dan di Indonesia tidak dilarang untuk menjalankan ibadah maupun syiar agama Islam. Bahkan oleh negara difasilitasi baik zakat, haji, masjid dan lain sebagainya,” papar Asalam.