HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (purn) Hadi Tjahjanto mengungkapkan adanya temuan sejumlah pegawai KPK yang kedapatan main judi online.
Hadi Tjahjanto pun menyebut, ada setidaknya 17 pegawai KPK di mana sebagian besarnya sudah tidak bekerja lagi di lembaga anti rasuah tersebut.
“Sesuai laporan kemarin ada 17 pegawai KPK, namun sampai saat ini ketika kita cek pegawai KPK itu sudah tidak bekerja di KPK,” kata Hadi Tjahjanto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/7).
Hadi mengungkapkan, para pegawai tersebut sebatas pegawai rendahan. Dimana sebagian besarnya supir dan pegawai biasa.
“Di antaranya adalah sopir, pegawai urusan dalam, mereka sudah tidak di situ,” ucapnya.
Hadi menjelaskan jika nilai transaksi pegawai KPK yang bermain judi online itu terbilang recehan.
“Nilai transaksinya kalau saya lihat memang bervariasi kalau pegawai itu rata rata hanya coba-coba, sekali tiga kali, ada Rp 300 ribu ada juga yang Rp 400 ribu bervariasi seperti itu, dan mereka bermain sampai 35 kali dan tidak begitu besar,” bebernya.
Hadi kemudian menambahkan, pikhaknya sudah bertemu dengan KPK dan menjanjikan bakal melakukan tindakan tegas terhadap karyawan yang terbukti main judi online.
“Namun kemarin kami sudah ketemu dengan Ketua KPK dan berkomitmen apabila memang itu adalah pegawai KPK akan ada tindakan disiplin dengan tegas. Namun sejauh ini mereka kebanyakan sudah tidak lagi di KPK,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengakui bahwa ada pegawai mereka yang terlibat dalam kegiatan judi online.
Jubir KPK Tessa Mahardhika mengungkapkan, informasi tersebut telah dipastikan dari sejumlah pihak.
“Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memperoleh informasi terkait judi online yang diduga melibatkan beberapa pegawai,” kata Tessa dalam pernyataannya pada Senin (8/7).
Kendati demikian, Tessa mengklaim bahwa sejumlah nama yang bukan pegawai KPK. Oleh karena itu, Inspektorat KPK masih mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait hal tersebut.
“Penelusuran awal oleh Inspektorat menemukan ada beberapa nama yang bukan pegawai KPK. Inspektorat masih terus mengumpulkan bahan keterangan terkait laporan tersebut, untuk tindak lanjut berikutnya,” ucapnya.