HOLOPIS.COM, JAKARTA – Basuki Tjahja Purnama atau akrab disapa Ahok mengakui bahwa potensi dirinya maju di Pilkada Jakarta terbilang sangat sulit.
Hal utama menurut Ahok dikarenakan peran PDIP yang tidak bisa maksimal dalam mengusung dirinya di Pilkada Jakarta lantaran masih kurang 6 kursi.
Oleh karena itu, Ahok pun kemudian mulai membuat strategi untuk membuat kegiatan Ask Ahok Anything (A3) sebagai persiapannya apabila maju di Pilkada.
“Orang tanya kenapa saya bikin program A3, karena secara manusia saya itu sulit untuk maju Jakarta lagi. Ini secara teori ya. Karena partai pendukung saya itu kemungkinan bisa nggak dapat kerja sama untuk memajukan, PDI Perjuangan itu kurang 6 kursi,” kata Ahok dalam pernyataannya pada Sabtu (22/6) seperti dikutip Holopis.com.
“Itulah keberhasilan orang mendeskreditkan partai yang begitu baik menurut saya,” imbuhnya.
Meski kemudian sebenarnya berniat untuk maju di Pilkada Jakarta, Ahok kemudian mengaku tidak mau lagi menggunakan ngotot mendapatkan tiket.
Oleh karena itu, dengan ajang A3 itulah Ahok kemudian ingin pamer strategi apa sebenarnya yang dia siapkan apabila maju di Pilkada Jakarta.
“Bagi saya jabatan itu betul-betul amanah dari Tuhan. Kita mau ngotot kayak apa nggak ada guna, tapi minimal kita menyiapkan ini loh, kebijakannya, programnya, visinya, strateginya. Saya akan terus isi, tiap minggu keluarkan di A3,” ungkapnya.
Ahok yang merupakan terpidana kasus penistaan agama itu bahkan pamer bahwa justru pada saat ini dirinya akan jauh lebih siap jika diberi kesempatan lagi menjadi Gubernur Jakarta.
“Saya adalah orang yang sangat well prepared untuk segala sesuatu. Kalau saya dikasih kesempatan menjadi Gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik,” klaimnya.
Lebih siap yang dimaksud Ahok pun adalah dirinya berjanji tidak akan lagi menyerang personal pimpinan terdahulu dan cenderung akan lebih menahan diri.
“Kenapa? Saya udah nggak habis waktu ngotot, ini whiskey sama air putih. Saya nggak mungkin berantem sama Anda untuk sesuatu yang nggak berguna gitu loh. Saya nggak mungkin keluar lagi kata-kata yang t-a-i gitu kan, nggak ada guna gitu,” terangnya.
“Saya nggak ngomong sesuatu yang kasar. Saya juga nggak mau kritik orang, nyerang orang, saya kasih solusi. Ngapain? Tapi biar aja masyarakat yang menilai, ngapain saya susah payah,” tambahnya.